KOMPAS.com - Cerpen atau cerita pendek termasuk karya sastra fiksi. Karena alur dan cerita yang disampaikan merupakan hasil imajinasi penulisnya.
Karya sastra ini berisikan kisah kehidupan manusia yang diceritakan melalui tulisan pendek dan singkat. Biasanya hanya terdiri dari satu alur cerita dan berfokus pada seorang tokoh saja.
Dikutip dari buku Cerita Pendek dan Cerita Fantasi (Untuk Guru dan Siswa Sekolah Menengah Pertama) (2021) karangan Siti Nurhayati, cerpen atau cerita pendek adalah cerita yang diangkat dari satu peristiwa atau pengalaman, tujuannya memberi edukasi moral, religi, maupun hiburan.
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) dituliskan bahwa biasanya cerita pendek memuat kurang dari 10 ribu kata, memiliki kesan tunggal, serta hanya memusatkan diri pada seorang tokoh dalam satu situasi.
Secara umum, fungsi cerpen adalah menyampaikan pesan moral, membangkitkan suasana atau perasaan pada diri pembaca, serta untuk mengabadikan suatu peristiwa.
Baca juga: Unsur Intrinsik dan Ekstrinsik pada Cerpen
Berikut ini yang tidak termasuk ciri cerpen adalah menggambarkan semua kisah pada tokohnya. Karena cerita pendek hanya berfokus pada peristiwa yang dialami seorang tokoh dalam satu situasi saja.
Dengan demikian, salah satu ciri cerpen adalah menceritakan kisah dari seorang tokoh.
Menurut Andy Sulistiyanto, dkk dalam buku Tiga Jurus Mudah Menulis (2021), ciri-ciri cerpen adalah:
Cerpen atau cerita pendek dapat dibaca dalam waktu singkat atau dibaca sekali duduk. Umumnya orang hanya membutuhkan waktu sekitar lima hingga sepuluh menit untuk membaca satu cerpen.
Maksudnya masalah yang disampaikan dalam cerpen hanya satu. Oleh karena itu, tokoh yang terlibat beserta pemaparan konfliknya tidaklah banyak.
Dalam cerpen, watak tokoh hanya ditampilkan sesuai kebutuhan, yakni disesuaikan dengan perubahan kejadian yang memengaruhi alur cerita.
Baca juga: Struktur Teks Cerpen
Hanya ada sedikit latar tempat dan waktu dalam cerpen. Sehingga pembaca dapat lebih fokus pada alur cerita serta konfliknya.
Ciri-ciri cerpen adalah adanya pemadatan, pemusatan, serta pendalaman dalam cerita pendek. Kata lainnya, cerpen tidak bertele-tele.
Dengan demikian, pengolahan konflik dalam karya sastra ini lebih fokus serta mendalam, meski masalah yang diangkat sebenarnya biasa saja.
Artinya tiap bagian cerpen sengaja dihadirkan dan saling memengaruhi satu sama lain, guna menyampaikan ide atau pesan dari penulisnya.
Ciri-ciri cerpen adalah fiktif atau bersifat fiksi. Walau begitu, peristiwa yang diangkat tersebut masih bisa dipikir secara logis, apabila hal itu terjadi dalam kehidupan manusia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.