Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerpen: Sejarah, Ciri-ciri dan Jenis

Kompas.com - 05/03/2020, 08:00 WIB
Ari Welianto

Penulis

KOMPAS.com - Cerita pendek atau cerpen adalah salah satu karya sastra yang berbentuk prosa dan hanya memiliki satu tahapan alur cerita.

Biasanya berisi tentang kisah kehidupan manusia yang di ceritakan lewat tulisan pendek dan singkat.

Cerpen disebut juga sebagai karangan fiktif yang berisikan tentang kehidupan seseorang yang diceritakan secara ringkas dan berfokus hanya pada suatu tokoh saja.

Cerpen juga biasa dikenal sebagai cerita yang selesai dibaca dalam sekali duduk, antara setengah jam sampai dengan dua jam.

Dilansir Encyclopaedia Britannica (2015), cerpen merupakan narasi prosa fiksi singkat yang lebih pendek dari sebuah novel. Biasanya cerpen hanya berurusan dengan beberapa karakter.

Cerpen biasanya berkaitan dengan efek tunggal yang disampaikan hanya dalam satu atau beberapa episode atau adegan yang signifikan.

Meski cakupannya relatif terbatas, cerpen sering dinilai dengan kemampuan untuk memberikan perlakuan yang lengkap atau memuaskan dari karakter dan subyeknya.

Baca juga: Menjadikan Cerpen, Komik, Meme dan Syair Daya Ungkit Literasi Siswa

Sejarah cerpen

Cerpen sudah ada sebelum abad ke-10. Pada waktu itu cerpen umumnya tidak dianggap sebagai bentuk sastra yang berbeda.

Tapi meskipun dalam hal ini tampaknya merupakan genre modern yang unik. Faktanya adalah fiksi proses pendek hampir setua bahasa itu sendiri.

Sepanjang sejarah manusia telah menikmati berbagai jenis narasi singkat, seperti jests, anekdot, mempelajari penyimpangan, roman alegoris pendek, moralisasi dongeng, mitos pendek, dan legenda sejarah singkat.

Tak satu pun dari itu merupakan cerita pendek seperti yang telah didefinisikan sejak abad ke-19. Tapi mereka membentuk sebagian besar dari lingkungan tempat cerita pendek modern muncul.

Evolusi cerita pendek pertama kali dimulai sebelum manusia dapat menulis.

Untuk membantu membangun dan menghafal dongeng, pendongeng awal sering mengandalkan frasa stok, ritme tetap, dan sajak.

Akibatnya, banyak narasi tertua di dunia, seperti kisah Babilonia kuno, Epik Gilgames, ada dalam ayat.

Baca juga: Dua Cerpenis Terpilih sebagai Pemenang Malam Jamuan Cerpen 2019

Kisah-kisah tertuli tertulis dalam tulisan paku di tanah liat selama milenium ke-2 SM.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com