Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Queer: Pengertian, Budaya, dan Contoh Tokohnya

Kompas.com - 18/04/2022, 12:30 WIB
Aldila Daradinanti,
Vanya Karunia Mulia Putri

Tim Redaksi

KOMPAS.com – LGBT merupakan singkatan dari Lesbian, Gay, Biseksual, dan Transgender. Singkatan ini digunakan untuk menyebut orientasi seksual seseorang atau sekelompok orang.

LGBT merupakan kelompok orang homoseksual yang dinaungi queer. Apa itu queer?

Pengertian queer

Dikutip dari Merriam Webster, queer adalah orang atau kelompok yang memiliki ketertarikan seksual atau hubungan romantis, tidak terbatas pada orang dengan identitas jender atau orientasi seksual tertentu.

Thamsin Spargo dalam bukunya yang berjudul Foucault and Queer Theory (1999) mengatakan bahwa queer tidak merujuk pada identitas jender secara khusus, seperti gay, lesbian, biseksual, trangender, atau lainnya.

Ia menjelaskan bahwa queer ada untuk siapa saja yang terpinggirkan karena orientasi atau praktik seksualnya.

Menurut Harry Benshoff dan Sean Griffin dalam buku Queer Cinema, The Film Reader (2004), queer adalah teori yang menolak gagasan esensial atau biologis mengenai jender dan seksualitas.

Baca juga: Apa Bedanya Jenis Kelamin dengan Gender?

Mereka memandang hal tersebut sebagai sesuatu yang cair atau dapat berubah, serta merupakan kepribadian yang dibangun secara sosial.

Dengan begitu, keberadaan queer mematahkan adanya pembagian identitas jender, seperti laki-laki, perempuan, feminin, maskulin, dan sebagainya.

Queer merupakan istilah umum untuk menyebut berbagai identitas seksual. Oleh karena itu, istilah ini disebut sebagai payung dari berbagai identitas dan jender heteroseksual, seperti LGBT.

Misalnya seseorang mungkin gay, dan orang lainnya adalah biseksual. Kedua orang ini merupakan bagian dari kelompok queer.

Seorang queer tidak memandang jender (genderless).

Contohnya ada seorang pria. Tetapi dia tidak sepenuhnya pria, dan bisa menjalankan perannya sebagai perempuan dalam kehidupan sehari-hari atau mengenai orientasi seksualnya.

Sederhananya, sisi feminin dan maskulin ada dalam tubuh manusia, dan perannya bisa ditukarkan, baik sadar maupun tidak. Sehingga bisa dikatakan bahwa queer adalah orientasi seksual yang tidak tetap.

Baca juga: Mengapa Kesetaraan Gender itu Penting?

Budaya queer

Budaya ini lebih dikenal dengan sebutan budaya LGBT. Adalah budaya yang dimiliki individu non-heteroseksual, seperti lesbian, gay, biseksual, transgender, dan queer.

Sepanjang keberadaannya di dunia, queer memiliki budaya yang berfungsi untuk menunjukkan eksistensi, sosialisasi, dan mempromosikan serta memperjuangkan kesetaraan hak asasi kelompoknya dengan berbagai variasi budaya.

Adapun yang termasuk budaya queer adalah:

Komunitas LGBTQ+

Merupakan komunitas yang berisikan kelompok orang homoseksual atau non-heteroseksual.

Misalnya Mattachine Society yang dibentuk pada awal 1950-an oleh Harry Hay. Bertujuan untuk menyediakan ruang bagi gay dan lesbian untuk berkumpul dan mendiskusikan pengalamannya.

Ada pula klub sastra The Violet Quill yang dibentuk pada 1980 di New York. Klub ini berisikan tujuh pria gay, yang berfokus pada penulisan cerita mengenai pengalaman gay sebagai alur cerita normal dan bukan "nakal".

Baca juga: Mengapa Orientasi Seksual Tiap Orang Berbeda?

Selain itu, beberapa komunitas daring juga didirikan.

Dilansir dari jurnal Online Coming Out Communications between Gay Men and Their Religious Family Allies: A Family of Choice and Origin Perspective (2015) karya Chana Etengoff dan Collete Daiute, pria gay memahami adanya tantangan yang dihadapi dalam keluarga dan agama, dengan mengembangkan dukungan yang dari komunitas daring.

Contohnya Komunitas Gay Indonesia yang menggunakan media sosial untuk mematahkan stigma masyarakat mengenai gay.

Parade LGBTQ+

Merupakan acara luar ruangan yang diadakan untuk merayakan penerimaan sosial serta pencapaian hak hukum.

Parade ini memungkinkan kaum LGBTQ+ berinteraksi serta merayakan identitas jender dan seksualnya.

Sebagai contoh, parade Youth Pride yang mempromosikan kesetaraan di antara anggota muda dalam komunitas, atau acara tahunan Pride Month yang diperingati tiap bulan Juni.

Gerakan sosial LGBTQ+

Adalah gerakan sosial yang membela kaum masyarakat. Misalnya gerakan pembebasan gay pada 1969 di New York. Gerakan ini disebut Pemberontakan Stonewall.

Baca juga: Ciri-Ciri Masa Kanak-Kanak Anak Perempuan

Budaya biseksual

Dikutip dari jurnal Speaking Out Loud About Bisexuality: Biphobia in the Gay and Lesbian Community (2008) karya Daniel Welzer-Lang, budaya biseksual menekankan pada penolakan, pengabaian, monoseksisme identitas seksual dan jender tetap (diskriminasi terhadap orang biseksual, cair, panseksual dan queer), serta penghapusan biseksual dan bifobia (kebencian atau ketidakpercayaan terhadap orang non-monoseksual).

Sosialisasi

Dilakukan untuk merepresentasikan, memperkenalkan, dan menunjukkan eksistensi kaum homoseksual.

Sosialisasi LGBT dilaksanakan melalui beberapa media, seperti film, buku, komik, program tv, komunitas online, atau seni drama.

Misalnya lirik lagu genre musik queercore yang mengangkat kritik tentang penyakit sosial yang memosisikan kaum homoseksual sebagai kelainan.

Queercore merupakan gerakan budaya dan sosial, dimulai pada pertengahan 1980-an sebagai cabang punk yang diekspresikan dalam gaya do-it-yourself melalui zine, musik, tulisan, seni, dan film.

Gerakan budaya ini beranggotakan kelompok orang homoseksual, seperti lesbian, biseksual, dan transeksual.

Baca juga: Perbedaan Masa Sebelum dan Sesudah Pubertas pada Laki-laki

Budaya LGBT di militer

Dikutip dari jurnal Pulple in A Black and White World: Self Determination Theory and Transgender Military Service (2015) karya David A. Levi dkk, pasca pencabutan Don’t Ask Don’t Tell (DADT), kaum homoseksual atau LGBT harus mengubah nama agar sesuai identitas jendernya, mengubah jenis kelamin dalam dokumentasi dan catatan resmi, mendorong penggunaan kata ganti yang tepat, serta mendapatkan layanan medis yang sesuai.

Adapun DADT merupakan kebijakan resmi Amerika Serikat yang melarang bentuk diskriminasi terhadap personel militer yang menyembunyikan homoseksualitas dan biseksualitasnya, tetapi tidak memperbolehkan personel tersebut mengungkapkan orientasi seksualnya.

Contoh tokoh dunia yang merupakan seorang queer

Beberapa tokoh ternama di dunia ternyata merupakan seorang queer, yaitu:

  • William Shakespeare, seorang pujangga dan penulis naskah berbahasa inggris ternama di dunia. Ia dijuluki "Pujangga dari Avon" dan disebut sebagai penyair nasional Inggris.
  • Raja Richard 1, seorang tokoh dalam Perang Salib.
  • Julius Caesar, seorang jenderal dan politisi Romawi yang menyebut dirinya diktator Kekaisaran Romawi.
  • Leonardo da Vinci, seorang pelukis, penemu, dan arsitek terkemuka di dunia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com