KOMPAS.com - Dalam komunikasi sehari-hari, tentu kita tidak terlepas dari penggunaan bahasa.
Sebagai sistem lambang bunyi, bahasa menjadi sarana manusia untuk saling berinteraksi dan mengidentifikasi dirinya dalam suatu masyarakat.
Sering kali bahasa disebut mencerminkan alam pikiran suatu bangsa.
Namun, pernahkah kamu bertanya-tanya, mengapa “meja” disebut “meja” dan bukan “kursi”? Mengapa bahasa itu berbeda-beda? Bagaimana anak-anak memperoleh bahasa, bahkan sebelum mempelajarinya di sekolah?
Berbagai pertanyaan tersebut dikaji dalam ilmu linguistik. Apa itu linguistik?
Linguistik adalah ilmu tentang bahasa.
Baca juga: Mengapa Bahasa Merupakan Alat Komunikasi yang Penting?
Dalam linguistik, bahasa dikaji dengan pendekatan deskriptif. Artinya ahli bahasa berusaha menguraikan aturan bahasa yang cenderung telah diinternalisasikan oleh penutur jati (native speaker).
Contohnya orang yang bahasa ibunya adalah bahasa Indonesia akan secara otomatis menguasai bahasa Indonesia, tanpa harus memikirkan aturan dan tata bahasa yang seharusnya digunakan.
Sementara, orang yang sedang mempelajari bahasa Indonesia, pasti harus secara sadar memikirkan aturan yang ada untuk berkomunikasi.
Ketika menguraikan aturan suatu bahasa, ilmu linguistik tidak berusaha menerapkan aturan suatu bahasa ke dalam bahasa lain.
Setiap bahasa memiliki sistemnya tersendiri. Aturan dalam bahasa Indonesia tentu berbeda dengan aturan dalam bahasa Inggris, sehingga aturan kedua bahasa tersebut tidak dapat disamakan.
Dalam ilmu linguistik, bahasa dilihat sebagai sesuatu yang dinamis. Bahasa berkembang seiring perubahan sosial budaya penuturnya.
Baca juga: Tips Memulai Belajar Bahasa Asing Secara Otodidak
Ilmu linguistik memiliki beberapa subbidang, yakni:
Ilmu linguistik memiliki manfaat praktis dan teoretis.
Sebagai contoh, dengan mengetahui ruang lingkup ilmu linguistik, seorang guru bahasa dapat menyusun bahan pengajaran lebih terstruktur dan sesuai jenjang pembelajarannya.
Ilmu linguistik juga bermanfaat untuk orang yang mempelajari politik atau sosiologi.
Ketika terjadi pertikaian antarkelompok sosial, pengetahuan linguistik akan membantu memahami seluk-beluk pertikaian tersebut. Karena setiap kelompok sosial memiliki bahasa mereka sendiri, yang menjadi identitas kelompok tersebut.
Baca juga: Pengertian dan Contoh Homonimi, Polisemi, Sinonimi, Antonimi, Hiponimi
Referensi: