Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jenis Teknik Kultur Jaringan Tanaman dan Penggunaannya

Kompas.com - 01/04/2022, 12:30 WIB
Belila Mega,
Vanya Karunia Mulia Putri

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Kultur jaringan merupakan salah satu teknik perbanyakan tanaman.

Teknik ini telah menjadi sarana penting dalam mempelajari dasar ilmu tanaman yang berkaitan dengan fisiologi, sitologi, genetika, biokimia, dan aplikasi di kegiatan bioteknologi pertanian.

Dilansir dari buku Kultur Jaringan sebagai Teknik Bioteknologi (2015) karya Yusnita, dalam beberapa dekade terakhir, teknik kultur jaringan tanaman mulai difokuskan pada memfasilitasi rekayasa genetika, maupun produksi metabolit sekunder sebagai bahan farmasi.

Beberapa karakteristik utama kultur jaringan tanaman adalah:

  1. Kondisi eksplan yang akan dikulturkan harus bebas mikroorganisme atau bersifat aseptik
  2. Eksplan juga harus dikulturkan dalam tabung atau wadah transparan (secara in vitro) dengan suhu serta cahaya yang terkontrol
  3. Kelengkapan suplai unsur hara
  4. Tersedianya sumber energi yang didapatkan dari penambahan Zat Pengatur Tumbuh (ZPT). Zat tersebut digunakan sebagai pengarah pertumbuhan dan perkembangan eksplan agar menjadi struktur morfologi tanaman tertentu.

Jenis kultur jaringan tanaman

Dikutip dari buku Plant Propagation by Tissue Culture 3rd Edition (2008) karya Edwin F. George, dkk, jenis kultur jaringan tanaman dibagi menjadi dua, yaitu kultur organ dan kultur jaringan bukan organ.

Kultur organ 

Merupakan istilah umum untuk jenis kultur di mana bentuk pertumbuhan yang terorganisasi dapat terus dipertahankan.

Baca juga: Kultur Jaringan Tanaman: Pengenalan dan Sejarah Singkat

 

Bisa dilakukan menggunakan seluruh tanaman dengan struktur tertentu. Misalnya primordia daun, bunga, dan buah yang belum matang.

Untuk tujuan perbanyakan tanaman, jenis kultur organ yang paling penting adalah:

  • Kultur meristem

Kultur ini digunakan sebagai teknik pembebasan tanaman dari infeksi virus.

Caranya eksplan dibedah dari tunas apikal atau lateral. Tunas ini memiliki puncak batang yang sangat kecil (0,2 sampai 1 milimeter), terdiri dari meristem apikal dan satu atau dua primordia daun.

  • Kultur pucuk

Kultur ini menggunakan bagian ujung pucuk atau kuncup yang memiliki beberapa primordia daun. Biasanya pucuk ini dikultur sedemikian rupa, sehingga menghasilkan banyak pucuk.

  • Kultur nodus dari tunas lateral yang terpisah

Kultur ini diambil dari sepotong kecil jaringan barang yang memiliki satu atau beberapa nodus. Tiap tunas yang ditanam bertujuan menghasilkan satu tunas.

  • Kultur akar terisolasi

Kultur ini menggunakan akar yang tidak terhubung ke tunas, guna mendapatkan sistem akar bercabang.

  • Kultur embrio

Kultur ini memakai embrio zigotik (benik) yang dibuahi atau tidak.

Embrio didapatkan dari pembedahan biji atau buah yang sedang berkembang. Kemudian dibiakkan secara in vitro hingga tumbuh menjadi bibit.

Baca juga: Kultur Jaringan: Pengertian, Cara, dan Jenisnya

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com