Mereka sering tidak berbagi informasi dengan orang lain kecuali hal itu menguntungkan mereka untuk melakukannya.
Machiavellianisme tidak memiliki empati. Umumnya, mereka tidak dapat mengidentifikasi emosi sendiri atau mengenali emosi orang lain.
Jika emosi tersebut dianggap tidak penting untuk mencapai tujuannya, maka ia tidak akan bersimpati terhadap masalah orang lain.
Berdasarkan penelitian dari Cambridge University Press menunjukkan bahwa machiavellianisme cenderung kurang cerdas secara emosional. Mereka memiliki tingkat emotional intelligence (EQ) yang rendah.
Machiavellianisme adalah orang yang sangat ambisius dan mereka akan menggunakan kontrol dan manipulasi untuk mencapai ambisi tersebut.