KOMPAS.com - Hoaks menjadi masalah umum paling dihindari di media massa pada zaman modern ini. Banyak oknum yang menyebarkan informasi atau berita bohong pada masyarakat untuk berbagai tujuan.
Meskipun, kampanye anti-hoaks sudah tersebar di mana-mana, tetapi masyarakat masih terlabui akan informasi hoaks. Hal ini disebabkan karena masyarakat masih sulit dalam membedakan jenis-jenis hoaks.
Dilansir dari buku Hoaks dan Media Sosial: Saring Sebelum Sharing (2019) karya Janner Simarmata dan kawan-kawan, pengertian dari hoaks adalah sebuah informasi rekayasa yang sengaja dilakukan untuk memanipulasi informasi yang sebenarnya.
Tak hanya memanipulasi informasi, tetapi memutarbalikan fakta dari informasi asli dengan informasi rekayasa yang meyakinkan.
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, hoaks diartikan berita bohong. Hoaks menjadi sebuah kebebasan berbicara dan berpendapat negatif di internte.
Hoaks umumnya bertujuan untuk membuat opini, menggiring opini, membentuk opini, hingga untuk bersenang-senang dengan menguji kecerdasan dan kecermatan pengguna media sosial.
Baca juga: Pentingnya Komunikasi Persuasif dalam Sebuah Kampanye
Menurut Dewan Pers, hoaks memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
Ada juga jenis-jenis hoaks yang sering terdengar di masyarakat, yaitu:
Jenis hoaks paling sering ditemui karena mudah tersebar. Biasanya, penulis membuat berita ini dengan berbagai macam informasi palsu dan berusaha terlihat seperti berita asli agar pembaca percaya akan berita ditulis olehnya.
Jenis ini menjadi salah satu taktik penulis berita dalam menarik perhatian pembaca dengan membuat judul atau gambar yang bisa menimbulkan kontroversial.
Tulisan ini biasanya sengaja ditulis dengan menyusupkan sindiran pada pihak tertentu, kadang ditambah unsur komedik di dalamnya.
Kegiatan yang menyebarkan informasi, ideologi, argumen, dan opini pada publik secara langsung dan sengaja untuk menggiring masyarakat buat setuju.
Baca juga: Komunikasi Terapeutik: Pengertian, Karakteristik, Tujuan, dan Tahapnya
Di Indonesia, sudah banyak kasus hoaks bisa ditemui di mana-mana baik itu skala kecil maupun besar. Ada beberapa contoh kasus hoaks yang terjadi di Indonesia, yaitu:
Hoaks ini biasanya disebarkan melalui pesan di aplikasi chatting seperti WhatsApp, LINE, dan lainnya. Biasanya, isi pesan ini berupa ancaman atau sengaja memancing ketakutan pada penerima pesan.
Hoaks ini menyusupkan unsur mistis agar membuat penerimanya takut, disertai ajakan untuk menyebarkan pesan tersebut.
Hoaks ini biasanya didapatkan melalui SMS dengan mengatakan kalau penerima pesan itu mendapatkan hadiah. Meskipun, hoaks ini terdengar sepele, tetapi penerima pesan bisa saja tertipu dan memberikan identitas mereka.
Hoaks ini sering ditemui di media sosial dan disertai dengan berbagai informasi buruk mengenai pihak yang terugikan.
Hoaks memang menjadi masalah umum terjadi di tengah zaman informasi yang mudah didapatkan, tetapi tidak ada salahnya untuk lebih berhati-hati dengan mengetahui tentang hoaks itu sendiri.
Baca juga: Mengenal 3 Konseptualisasi Komunikasi
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.