Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

7 Hutan Hujan Tertua di Dunia

Kompas.com - 17/03/2022, 11:01 WIB
Silmi Nurul Utami

Penulis

Dilansir dari World Wild Life, Amazon menjadi salah satu tempat perlindungan terakhir di Bumi bagi Jaguar, elang harpy, lumba-lumba merah muda, ribuan burung, primata, dan juga kupu-kupu.

Hutan Campuran Hyrcanian

Hutan hujan tertua kelima di dunia adalah hutan hujan Hyrcanian yang berada di Kaspia. Hutan Campuran Hyrcanian berusia sekitar 25 hingga 50 juta tahun. Hutan campuran Hyrcanian membentang seluas 55 ribu kilometer persegi di pantai selatan Laut Kaspia.

Hutan campuran Hyrcanian menjadi rumah bagi 3.200 spesies tanaman (500 di antaranya adalah endemik), 180 spesies burung, 58 spesies mamalia, dan berbagai spesies lainnya termasuk macan tutul kaspia yang terancam punah.

Baca juga: Potensi Sumber Daya Alam Hutan

Taman Nasional Reunion

Berusia sekitar dua hingga dua setengah juta tahun, Taman Nasional Reunion menduduki posisi keenam hutan hujan tertua di dunia. Taman Nasional Reunion membentang seluas 1.053 kilometer persegi di Pulau Reunion, Prancis.

Dilansirdari iucn.org, Taman Nasional Reunion memiliki sekitar 1.600 spesies asli yang tercatat dengan 236 taksa tanaman. Taman Nasional Reunion memiliki banyak spesies endemik karena tempatnya yang terisolasi dari daerah lain.

Hutan Kakamega

Menduduki peringkat ketujuh hutan hujan tertua di dunia, adalah Hutan Kakamega yang berusia sekitar dua juta tahun. Hutan Kakamega membentang seluas 283 kilometer persegi dari Kenya hingga Uganda.

Hutan Kakamega adalah rumah bagi 170 spesies tumbuhan berbunga, 150 spesies pohon, 60 spesies paku, 60 spesies anggrek, 28 spesies ular, 350 spesies kupu-kupu, berbagai amfibi, dan juga mamalia. Diperkirakan 10 hingga 20 persen spesies yang hidup di dalamnya adalah endemik.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com