Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kofaktor pada Enzim: Jenis serta Peran Pentingnya

Kompas.com - 16/03/2022, 14:30 WIB
Belila Mega,
Vanya Karunia Mulia Putri

Tim Redaksi

Niasin juga berperan sebagai komponen penyusun NAD (Nikotinamida Adenin Dinukleotida) dan NADP (Nikotinamida Adenin Dinukleotida Fosfat).

Baca juga: Enzim Ptialin: Pengertian, Fungsi, dan Contohnya

  • Asam Pantotenat

Merupakan bentuk aktif dari vitamin B5 yang menjadi prekursor koenzim ACP (Acyl Carrier Protein) dan Koenzim-A.

  • Piridoksal Fosfat (PLP) dan Piridoksamin Fosfat (PMP)

Merupakan keadaan terfosforilasi dari vitamin B6 yang berperan dalam berbagai reaksi transaminasi.

Ditinjau dari fungsinya, koenzim terbagi menjadi koenzim sebagai pemindah gugus, serta koenzim pada reaksi oksidasi-reduksi.

Koenzim juga diklasifikasikan berdasarkan gugus yang pemindahannya dibantu koenzim tersebut, yaitu:

  1. Koenzim pemindah gugus hidrogen, seperti NADP+, NAD+, FAD, FMN, dan koenzim Q.
  2. Koenzim pemindah gugus bukan hidrogen TPP, PLP, koenzim folat, gula fosfat, dan asam lipoat.

Koenzim juga sering dianggap substrat sekunder, karena perubahan kimia koenzim dilakukan dengan mengimbangi perubahan kimia pada substrat, serta makna fisiologik koenzim yang lebih besar dalam aspek reaksi katalisis.

Gugus prostetik

Adalah senyawa organik yang berasosiasi kuat dengan apoenzim. Gugus prostetik terikat kuat, dan selama reaksi berlangsung tidak akan dilepas atau diuraikan.

Contoh gugus prostetik, yaitu Heme dan FAD.

Baca juga: Sifat-Sifat Enzim, Fungsi, dan Cara Kerja

Heme merupakan gugus prostetik pada enzim katalase dan peroksidase yang terikat secara permanen.

Sementara FAD adalah gugus prostetik yang salah satunya ada pada enzim suksinat dehidrogenase, yaitu enzim yang berfungsi pada reaksi siklus Kreb's dengan mengatalisis perubahan suksinat menjadi fumarat.

Ion metal

Adalah kofaktor yang dibutuhkan dalam aktivitas enzim tertentu. Secara bersamaan, ion metal dapat membentuk satu atau lebih ikatan koordinasi dengan substrat.

Ikatan koordinasi merupakan ikatan kovalen khusus pada oksigen dan nitrogen dengan ion metal tertentu. Ikatan ini membantu polarisasi dalam substrat untuk nantinya dipecah oleh enzim.

Ion metal juga dapat membentuk ikatan koordinasi dengan rantai spesifik pada sisi aktif. Sisi aktif merupakan sebagian kecil molekul enzim, berbentuk celah atau kantong di permukaan enzim.

Sisi aktif terdiri dari sisi pengikatan (binding site) dan sisi katalitik (catalytic site). Kedua sisi aktif ini sangat berperan penting, sehingga enzim bisa bereaksi.

Contoh ion metal, yakni Na+, K+, dan Cu+.

Baca juga: Jenis-Jenis Enzim Pencernaan

Peran penting kofaktor

Kofaktor pada enzim memiliki banyak peranan penting. Salah satunya, yakni kofaktor dapat bereaksi sebagai donor atom atau donor elektron bagi substrat.

Selain itu, kofaktor juga dapat berperan sebagai aseptor sementara dari produk reaksi, proton, maupun elektron, yang nantinya bisa diubah ke bentuk semula saat reaksi selesai.

Peran penting kofaktor lainnya ialah melengkapi struktur atau memodifikasi sisi aktif agar substrat dapat menempel.

Terakhir, kofaktor juga berperan dalam koordinasi dengan residu tertentu untuk melakukan polarisasi molekul substrat, guna memudahkan perubahan saat proses katalitik.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com