Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bystander Effect: Pengertian, Latar Belakang, dan Penyebabnya

Kompas.com - 16/02/2022, 19:00 WIB
Raisa Zakiah,
Nibras Nada Nailufar

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Ketika melihat kecelakaan di jalan, sering kita temui orang-orang sekitar hanya menonton tanpa menolong korban kecelakaan. Mengapa demikian?

Fenomena ini bisa disebut sebagai bystander effect atau efek pengamat.

Pengertian dan Latar Belakang Bystander Effect 

Bystander Effect atau efek pengamat merupakan salah satu fenomena psikologi. Dalam ilmu psikologi, efek pengamat tercermin dari sikap ketidakpedulian seseorang ketika berada di keramaian.

Dilansir dari Jurnal Personality and Social Pyschology, efek pengamat merupakan situasi di mana seseorang enggan menolong ketika berada di keramaian.

Seseorang yang membutuhkan bantuan justru akan terabaikan ketika ia berada di area yang ramai.

Hal tersebut disebabkan karena beberapa faktor.

Faktor tersebut di antaranya ambiguitas, kekompakan tim, serta kebingungan akan siapa yang harusnya memikul tanggung jawab.

Baca juga: Ada Kecelakaan di Jalan, Kok Orang Lebih Suka Menonton?

Dilansir dari Encyclopaedia Britannica, istilah bystander effect diperkenalkan oleh seorang psikolog sosial bernama Bib Latane dan John Darley.

Penelitian efek pengamat dilangsungkan setelah kasus pembunuhan mengerikan wanita Amerika Serikat bernama Kitty Genovese.

Pada tahun 1964, Genovese harus bekerja dan pulang larut malam. Sesampainya di tengah perjalanan, ia diserang dan dilecehkan oleh sekelompok kriminal.

Para kelompok penjahat menodong dan menusuknya. Dua minggu setelahnya New York Times melaporkan bahwa ia tewas malam itu tanpa ada orang yang menolongnya.

Padahal, ada 38 orang yang menyaksikan aksi tragis tersebut. Dalam situasi darurat, respons cepat sangat dibutuhkan.

Penyebab Bystander Effect

Dikutip dari Social Psychology Eighth Edition (2018) karya Michael A Hogg dan Graham M Vaughan, efek pengamat disebabkan oleh tiga hal, yakni:

Seseorang tidak tahu harus berbuat apa

Efek keramaian menyamarkan fakta bahwa pertolongan harus segera dikerahkan.

Karena bergantung pada kehadiran orang lain di sana, individu melempar tanggung jawab menolong kepada individu lainnya.

Berbeda ketika sedang sendirian, reaksi spontan akan membuat kita menolong orang yang berada dalam bahaya karena kita tahu hanya kita yang bisa menolong.

Social Blunders

Seseorang merasa malu atau dianggap konyol apabila melakukan kesalahan. Dengan maksud menjaga citra, seseorang cenderung terdiam walau ada dorongan ingin menolong.

Daripada melakukan hal yang salah dan memalukan, seseorang memilih untuk tidak beraksi saat melihat orang di sekitarnya dalam bahaya.

Social Influence

Social influence merupakan tindakan menolong yang dapat memengaruhi orang lain untuk turut menolong.

Seseorang yang pertama kali mempertontonkan aksi menolongnya, akan dicontoh oleh yang lainnya. Sebagaimana perilaku abai yang membuat orang lain ikut tidak menolong.

Baca juga: Psikologi Komunikasi: Pengertian dan Penggunaannya

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com