Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pola Pengembangan Teks Eksplanasi: Kronologis dan Kausalitas

Kompas.com - 23/12/2021, 08:00 WIB
Serafica Gischa

Editor

Teks eksplanasi yang merupakan jawaban dari pertanyaan mengapa adalah teks yang diuraikan secara kausalitas. Sementara teks eksplanasi yang merupakan jawaban dari pertanyaan bagaimana merupakan teks yang diuraikan secara kronologis.

Kedua pola pengembangan ini dapat divariasikan penyusunannya, bisa saling melengkapi dan dapat diselingi dengan pola definisi, ilustrasi, serta umum-khusus.

Struktur dan kaidah kebahasaan teks eksplanasi

Teks eksplanasi memiliki struktur teks yang diawali dengan identifikasi fenomena, rangkaian kejadian, dan ulasan. Identifikasi fenomena merupakan peristiwa yang akan diuraikan.

Rincian dari setiap peristiwa atau kejadian dikategorikan sebagai rangkaian kejadian. Di bagian akhir teks merupakan ulasan yang berupa komentar atau penilaian tentang konsekuensi atas peristiwa yang dipaparkan sebelumnya. 

Teks eksplanasi memiliki kaidah kebahasaan sebagai berikut:

  1. Menggunakan konjungsi kausalitas seperti sebab, karena, oleh sebab itu, sehingga, dan oleh karena itu. 
  2. Menggunakan konjungsi kronologis seperti kemudian, lalu, setelah itu, dan pada akhirnya.
  3. Menggunakan kata benda yang merujuk pada jenis fenomena. Kata benda yang dimaksud  merupakan kata ganti pada benda yang dibicarakan. Misalnya Kota Lumajang, perkembangan budaya, dan lainnya.
  4. Menggunakan kata teknis atau istilah yang berhubungan dengan topik yang dibahas.

Baca juga: Ciri-Ciri Teks Eksplanasi

Menulis teks eksplanasi

Langkah-langkah menulis teks eksplanasi adalah sebagai berikut:

  1. Menentukan topik atau peristiwa yang menarik, aktual, dan dikuasai untuk dipaparkan.
  2. Menyusun kerangka teks dengan perincian yang lebih spesifik yang disusun secara kronologis atau kausalitas. 
  3. Mengumpulkan data, fakta, dan pendapat para ahli sebagai bahan atau sumber menulis teks.
  4. Mengembangkan kerangka secara utuh dengan memperhatikan struktur dan kaidah kebahasaan teks eksplanasi.
  5. Menyunting teks untuk memastikan bahwa teks tidak terdapat kesalahan.

Contoh teks eksplanasi

Akhir tahun 2021, bencana alam terjadi di beberapa wilayah di Indonesia. Di awal Desember, letusan Gunung Semeru mengagetkan seluruh warga Indonesia. Peningkatan aktivitas vulkanik yang ditandai guguran awan panas mengarah ke Kabupaten Lumajang Jawa Timur.

Siaran pers BNPB, kronologi kejadian yang diamati dari Pos Pengamatan Gunung Api (PPGA) Gunung Semeru di Pos Gunung Sawur, Dusun Poncosumo, Desa Sumberwuluh, Kecamatan Candipuro, getaran banjir lahar atau guguran awan panas tercatat mulai pukul 14.47 WIB dengan amplitudo maksimal 20 milimeter.

BNPB Kabupaten Lumajang mengeluarkan imbauan supaya warga tidak melakukan aktivitas di sekitar aliran Sunagi Mujur. Dari Pos pengamatan Gunung Api, getaran banjir lahar atau awan panas tercatat mulai 14.47 WIB dengan amplitudo maksimal 20 milimeter.

Baca juga: Contoh Teks Eksplanasi tentang Makanan Sehat

Teks tersebut merupakan contoh bagian awal teks eksplanasi yang dikembangkan secara kronologis. Fakta-fakta yang ditampilkan disertai keterangan waktu.

Kata teknis yang berhubungan dengan topik yang dibicarakan terlihat pada penggunaan kata aktivitas vulkanik, Pos Pengamatan Gunung Api, guguran awan panas, amplitudo.

Uraian tersebut dapat dikombinasikan dengan pola kausalitas. Kronologi meletusnya Gunung Semeru menimbulkan dampak yang luar biasa pada lingkungan dan warga sekitar Gunung Semeru.

Apabila diselidiki lebih jauh, maka meletusnya Gunung Semeru yang tiba-tiba, kemungkinan juga dapat diketahui penyebabnya.

Hubungan sebab akibat atas peristiwa meletusnya Gunung Semeru dalam kombinasi pola kronologis dan kausalitas dalam teks eksplanasi akan memperjelas informasi yang disampaikan dalam teks. Pola pengembangan yang dominan akan menjadi penentu jenis pengembangan teks tersebut. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com