Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengertian Hipotesis Menurut Para Ahli, Fungsi, Ciri, dan Manfaatnya

Kompas.com - 10/11/2021, 14:00 WIB
Vanya Karunia Mulia Putri ,
Serafica Gischa

Tim Redaksi

KOMPAS.comHipotesis adalah pernyataan atau jawaban sementara terhadap permasalahan yang sifatnya masih praduga, karena harus dibuktikan terlebih dahulu kebenarannya.

Dalam penelitian, posisi hipotesis sangat penting. Para peneliti harus menentukan bagaimana hipotesis akan digunakan di penelitian.

Pengertian hipotesis menurut para ahli

Berikut ini beberapa pengertian hipotesis menurut para ahli:

  • Fraenkel dan Wallen

Sebagaimana dikutip dari buku Metode Penelitian Pendekatan Kuantitatif (2021) karya Muhammad Darwin, dkk, Fraenkel dan Wallen mengartikan hipotesis sebagai prediksi atas kemungkinan hasil dari suatu penelitian.

  • Dantes

Menurut Dantes, hipotesis merupakan praduga yang harus diuji kebenarannya lewat data atau fakta yang diperoleh melalui penelitian.

Baca juga: Manfaat Penelitian Sosiologi

  • Sugiyono

Sugiyono menjelaskan bahwa hipotesis merupakan jawaban yang sifatnya sementara terhadap rumusan masalah penelitian, yang mana rumusan masalah tersebut sudah dinyatakan dalam bentuk pertanyaan. Hipotesis disebut sementara karena jawaban yang diberikan baru berdasarkan pada teori.

  • Sudjana

Menurut Sudjana, hipotesis adalah asumsi atau dugaan sementara tentang hal yang dibuat, guna menjelaskan suatu hal yang sering dituntut untuk pengecekan.

  • Margono

Margono menjelaskan bahwa hipotesis berasal dari kata hipo dan thesis. Hipo berarti kurang dari, sedangkan thesis artinya pendapat. Jadi hipotesis adalah suatu pendapat atau kesimpulan yang sifatnya sementara. Hipotesis merupakan sebuah kemungkinan jawaban dari permasalahan yang diajukan.

  • Muri Yusuf

Muri Yusuf mengartikan hipotesis sebagai kesimpulan sementara atau suatu jawaban yang bersifat sementara, serta merupakan konstruksi peneliti mengenai masalah penelitian, yang menyatakan hubungan antara dua variabel atau lebih.

Baca juga: Proposal Penelitian: Pengertian, Tujuan, Jenis, Penulisan, dan Cara Membuatnya

Fungsi hipotesis

Menurut Muh. Fitrah dan Luthfiyah dalam buku Metodologi Penelitian; Penelitian Kualitatif, Tindakan Kelas dan Studi Kasus (2017), fungsi hipotesis adalah:

  1. Sebagai arahan dalam penelitian, berguna untuk mencegah pengumpulan data yang tidak relevan atau berkaitan dengan hal yang sedang diteliti.
  2. Untuk menambah kepekaan peneliti terhadap permasalahan penelitian.
  3. Hipotesis memungkinkan peneliti untuk lebih memahami permasalahan yang diteliti.
  4. Digunakan sebagai sebuah kerangka untuk meyakinkan peneliti.

Ciri hipotesis

Setelah dirumuskan, hipotesis harus dinilai terlebih dahulu apakah sudah layak atau belum untuk dijadikan acuan penilaian.

Dikutip dari buku Metode Penelitian untuk Bisnis (2017) oleh Dorothy Rouly H. Pandjaitan dan Aripin Ahmad, berikut beberapa ciri hipotesis yang baik:

  • Hipotesis harus menyatakan hubungan

Artinya hipotesis harus mengandung dua variabel atau lebih, yang dapat diukur secara potensial untuk menyatakan hubungan antarvariabel.

Baca juga: Penelitian Geografi: Pengertian, Sifat, Jenis dan Contoh Judulnya

  • Hipotesis harus sesuai fakta

Hipotesis harus jelas, dapat dimengerti, dan sesuai fakta. Artinya hipotesis baru bisa diterima jika hubungan variabelnya cocok dengan fakta.

  • Hipotesis harus dapat diuji

Artinya hipotesis harus bisa diuji dengan nalar, baik dengan memberi alasan sesuai fakta ataupun menggunakan alat-alat yang berkaitan.

  • Hipotesis harus sederhana

Hipotesis harus dinyatakan dalam bentuk yang sederhana dan terbatas, guna mengurangi timbulnya kesalahpahaman pengertian.

  • Hipotesis harus sesuai dengan ilmu pengetahuan

Artinya hipotesis harus tumbuh dari hubungan ilmu pengetahuan, serta berada dalam bidang penelitian yang sedang dilakukan.

Baca juga: Jenis-Jenis Metode Penelitian

Manfaat hipotesis

Dalam buku Hipotesis dan Variabel Penelitian (2021) karya Ig. Dodiet Aditya Setyawan, dijelaskan bahwa manfaat hipotesis adalah:

  1. Untuk memberi batasan serta memperkecil jangkauan penelitian.
  2. Untuk membantu mengarahkan peneliti pada kondisi fakta serta hubungan antarfakta.
  3. Sebagai alat untuk memfokuskan fakta menjadi satu kesatuan utuh.
  4. Sebagai panduan untuk menguji serta menyesuaikan fakta dan antarfakta.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com