KOMPAS.com - Hipotesis adalah pernyataan atau jawaban sementara terhadap permasalahan yang sifatnya masih praduga, karena harus dibuktikan terlebih dahulu kebenarannya.
Dalam penelitian, posisi hipotesis sangat penting. Para peneliti harus menentukan bagaimana hipotesis akan digunakan di penelitian.
Berikut ini beberapa pengertian hipotesis menurut para ahli:
Sebagaimana dikutip dari buku Metode Penelitian Pendekatan Kuantitatif (2021) karya Muhammad Darwin, dkk, Fraenkel dan Wallen mengartikan hipotesis sebagai prediksi atas kemungkinan hasil dari suatu penelitian.
Menurut Dantes, hipotesis merupakan praduga yang harus diuji kebenarannya lewat data atau fakta yang diperoleh melalui penelitian.
Baca juga: Manfaat Penelitian Sosiologi
Sugiyono menjelaskan bahwa hipotesis merupakan jawaban yang sifatnya sementara terhadap rumusan masalah penelitian, yang mana rumusan masalah tersebut sudah dinyatakan dalam bentuk pertanyaan. Hipotesis disebut sementara karena jawaban yang diberikan baru berdasarkan pada teori.
Menurut Sudjana, hipotesis adalah asumsi atau dugaan sementara tentang hal yang dibuat, guna menjelaskan suatu hal yang sering dituntut untuk pengecekan.
Margono menjelaskan bahwa hipotesis berasal dari kata hipo dan thesis. Hipo berarti kurang dari, sedangkan thesis artinya pendapat. Jadi hipotesis adalah suatu pendapat atau kesimpulan yang sifatnya sementara. Hipotesis merupakan sebuah kemungkinan jawaban dari permasalahan yang diajukan.
Muri Yusuf mengartikan hipotesis sebagai kesimpulan sementara atau suatu jawaban yang bersifat sementara, serta merupakan konstruksi peneliti mengenai masalah penelitian, yang menyatakan hubungan antara dua variabel atau lebih.
Baca juga: Proposal Penelitian: Pengertian, Tujuan, Jenis, Penulisan, dan Cara Membuatnya
Menurut Muh. Fitrah dan Luthfiyah dalam buku Metodologi Penelitian; Penelitian Kualitatif, Tindakan Kelas dan Studi Kasus (2017), fungsi hipotesis adalah:
Setelah dirumuskan, hipotesis harus dinilai terlebih dahulu apakah sudah layak atau belum untuk dijadikan acuan penilaian.
Dikutip dari buku Metode Penelitian untuk Bisnis (2017) oleh Dorothy Rouly H. Pandjaitan dan Aripin Ahmad, berikut beberapa ciri hipotesis yang baik:
Artinya hipotesis harus mengandung dua variabel atau lebih, yang dapat diukur secara potensial untuk menyatakan hubungan antarvariabel.
Baca juga: Penelitian Geografi: Pengertian, Sifat, Jenis dan Contoh Judulnya
Hipotesis harus jelas, dapat dimengerti, dan sesuai fakta. Artinya hipotesis baru bisa diterima jika hubungan variabelnya cocok dengan fakta.
Artinya hipotesis harus bisa diuji dengan nalar, baik dengan memberi alasan sesuai fakta ataupun menggunakan alat-alat yang berkaitan.
Hipotesis harus dinyatakan dalam bentuk yang sederhana dan terbatas, guna mengurangi timbulnya kesalahpahaman pengertian.
Artinya hipotesis harus tumbuh dari hubungan ilmu pengetahuan, serta berada dalam bidang penelitian yang sedang dilakukan.
Baca juga: Jenis-Jenis Metode Penelitian
Dalam buku Hipotesis dan Variabel Penelitian (2021) karya Ig. Dodiet Aditya Setyawan, dijelaskan bahwa manfaat hipotesis adalah: