Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kucing Bakau, Si Pandai Memancing yang Tak Takut Air

Kompas.com - 23/10/2021, 15:00 WIB
Silmi Nurul Utami,
Serafica Gischa

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Kucing merupakan salah satu jenis hewan yang sudah sejak lama menjadi sahabat bagi manusia. Kebanyakan kucing takut akan air, mereka tidak suka basah.

Tapi tahukah kamu ada satu spesies kucing unik yang pandai memancing dan tak takut air? Namanya adalah kucing bakau atau fishing cat.

Kucing bakau dengan nama latin Prionailurus viverrinus adalah anggota keluarga Felidae bersama singa, harimau, cheetah, macan, jaguar, dan berbagai spesies kucing lainnya.

Kucing bakau merupakan salah satu dari 40 spesies kucing liar yang ada di dunia dan ditemukan di India juga Asia Tenggara.

Dilansir dari National Geographic, kucing bakau berhabitat di dekat perairan dangkal di lahan basah, hutan bakau, rawa-rawa, dan di kolam budidaya di mana terdapat banyak ikan, udang, juga makanan laut lainnya.

Baca juga: Apa Benar Hewan Kaki Seribu Punya Seribu Kaki?

Berpenampilan unik

Kucing bakau memiliki penampilan yang unik. Kucing bakau memiliki tubuh yang kekar dengan tungkai kaki dan ekor yang relatif pendek.

Mengutip dari Smithsonian's National Zoo & Conservation Biology Institute, kucing bakau memiliki panjang tubuh sekitar 85 hingga 115 sentimeter dan tinggi sekitar 40 sentimeter.

Kucing bakau jantan memiliki berat sekitar delapan hingga 14 kilogram, sedangkan betinanya lebih ringan yaitu sekitar lima hingga sembilan kilogram.

Kucing bakau memiliki bulu pendek berwarna abu-abu coklat dan dilengkapi dengan bintik-bintik hitam, sehingga membuatnya terlihat seperti macan tutul.

Kucing bakau juga memiliki enam hingga delapan garis hitam yang melintang dari dahi hingga ke lehernya. Mata mereka bulat dan besar dengan kepala bulat yang memanjang.

Menyadur dari Fishing Cat Conservation Alliance, kucing bakau memiliki telinga yang pendek, bulat, dan dapat melipat ketika menyelam untuk mencegah agar tidak ada air masuk ke telinganya.

Baca juga: Mengapa Pelangi Hanya Terlihat Setengah Lingkaran?

Kucing yang pandai berenang

Kucing bakau tidak takut air, mereka menghabiskan sebagian besar hidupnya di air. Mereka bahkan pandai berenang juga menyelam. Kepandaian mereka berenang dicirikan dengan kaki berselaput yang membantu mereka untuk berenang dengan hebat.

Kucing bakau juga menunjukkan adaptasi hewan semi-akuatik pada bulunya yang pendek. Dilansir dari International Society for Endangered Cats (ISEC) Canada, bulu kucing bakau pendek dan sangat lebat membuat air tidak bisa menembusnya.

Selain menjaga mereka tetap kering, bulu lebat tersebut menjaga kucing bakau agar tetap hangat walau tinggal di habitat yang berair.

Kucing bakau memiliki cakar yang panjang. Cakar mereka bahkan tetap menonjol walaupun sudah ditarik ke dalam.

Cakar, tubuh penuh otot, dan kemampuan berenang juga menyelam membuat kucing bakau sangat pandai menangkap ikan. Kemampuannya menangkap ikan membuat kucing bakau dijuluki sebagai fising cat atau ikan pemancing.

Baca juga: Bisakah Lubang Hitam Menghilang dari Alam Semesta?

Namun, mereka tidak hanya berburu ikan dan hewan laut lainnya. Kucing bakau adalah predator yang kuat, mereka sanggup berburu mangsa yang jauh lebih besar dibanding dengan ukuran tubuhnya.

Mereka adalah hewan nokturnal (hewan yang aktif di malam hari) yang lincah dan sulit untuk ditangkap ataupun ditemui.

Sayangnya, jumlah kucing bakau yang ditemukan di alam semakin menurun bersama dengan terkikisnya lahan basah yang menjadi habitatnya.

Hingga saat ini kucing bakau termasuk ke dalam hewan rentan punah dalam daftar merah International Union for Conservation of Nature (IUCN).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com