Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bagaimana Cara Hyena Mempertahankan Diri dan Wilayahnya

Kompas.com - 11/09/2021, 17:00 WIB
Silmi Nurul Utami,
Serafica Gischa

Tim Redaksi

KOMPAS.comHyena merupakan karnivora besar yang sering digambarkan sebagai pencuri yang rakus, bodoh, dan memiliki suara tawa yang menyeramkan. Mereka memang memiliki suara tawa yang menyeramkan, namun hyena ternyata adalah hewan yang sangat pintar.

Hyena sangatlah pintar, mereka bahkan lebih pintar dari singa dan memiliki tatanan sosial yang sangat kompleks. Hyena adalah predator paling sukses di Afrika menurut National Geographic. Mereka memiliki fleksibilitas dan kemampuan kognitif yang lebih unggul dibanding predator lainnya.

Holekamp K.E. dalam Vocal Recognition in the Spotted Hyena and its Possible Implications Regarding the Evolution of Intelligence (1999) hyena mirip dengan primata dalam hal ukuran kelompok, struktur hierarki, pola persaingan, dan juga pola kerja sama.

Mereka tinggal dalam kelompok sosial yang bisa terdiri dari 80 individu dan mengenali satu sama lain, sehingga mereka dapat menydari jika ada penyusup yang masuk ke dalam wilayah kekuasaan mereka.

Mereka sangatlah territorial terutama jika menyangkut sumber makanan, air, dan sarang anak-anak mereka.

Baca juga: Anjing Laut dan Singa Laut, Serupa Tapi Tak Sama

Dilansir dari African Wildlife Foundation, hyena menandai wilayah mereka dengan menyimpan zat berbau kuat yang dihasilkan oleh kelenjar anal pada batang rumput di sepanjang perbatasan. Mereka juga melakukan patrol untuk menjaga wilayahnya dari penyusup.

Lalu bagaimana cara hyena mempertahankan diri dan wilayahnya?

Memanggil kawanan

Hyena mempertahankan diri dan wilayahnya dengan cara memanggil kawanannya untuk mengusir penyusup. Namun, mereka tidak melakukan penyerangan terhadap penyusup secara membabi buta. Penelitian menunjukkan mereka memperhitungkan kemungkinan sebelum terjun menghadapi lawan.

Sarah Benson-Amram dalam buku Experimental Investigations of Cognitive Abilities in a Socially Complex Mamal, The Spotted Hyena (Crocuta Crocuta) (2011) menyebutkan bahwa hyena memiliki representasi kognitif untuk menilai keunggulan numerik.

Artinya hyena dapat menghitung jumlah penyusup yang masuk ke teritorinya. Mereka lalu menghitung jumlah kelompoknya yang siap bertarung, jika jumlah hyena lebih sedikit maka mereka tidak akan menyerang karena akan menyebabkan kerugian yang tidak perlu.

Dalam kondisi tersebut hyena akan menghindari penyusup, kecuali jika penyusup mengancam sumber makanan dan anak-anak mereka. Inilah mengapa hyena dalam kelompok besar lebih proaktif dalam mengusir penyusup, karena mereka menang jumlah.

Hyena memberitahukan kelompoknya atas keberadaan penyusup dengan cara mengeluarkan suara. Tidak hanya sebagai tanda, dalam penggilannya hyena menyertakan jumlah penyusup yang masuk. Memberikan kelompoknya pertimbangan berapa banyak hyena lain yang harus dibawa untuk menyerang.

Atau bahkan memilih untuk menghidar jika jumlah penyusup lebih banyak dari hyena dalam kelompoknya. Sehingga mereka tidak sembarangan ketika menghadapi lawan, hyena mempertimbangkan kemungkinan kemenangan dan menghindari kekalahan yang tidak perlu.

Baca juga: Apakah hanya Singa Betina yang Berburu Mangsa di Alam Liar?

Hyena betina menjaga sarang dan anak-anaknya

Dalam mengusir penyusup, hyena juga tidak melakukannya sembarangan. Seorang betina terpilih akan menjaga sarang anak-anak hyena. Sekitar sarang kemudian dijaga oleh hyena penjaga untuk mempertahankan sarang dari penyusup.

Mereka juga memiliki hyena penyerang, yang secara agresif maju kedepan dan menyerang penyusup secara langsung. Hyena memberikan perlindungan lebih pada sarangnya karena singa sering mengunjungi wilayah hyena untuk membunuh keturunannya.

Ketika hanya ada sedikit hyena dalam kelompok, mereka tidak akan menyerang singa dan hanya membuat singa kelelahan lalu pergi.

Namun dalam kelompok yang besar, hyena akan menyerang singa dengan agresif. Mereka akan melakukan penyerangan sambil terus berkoordinasi mengeluarkan suara untuk membunuh singa.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com