Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Aturan Penulisan Angka dan Bilangan dalam Kalimat

Kompas.com - Diperbarui 21/01/2022, 18:20 WIB
Vanya Karunia Mulia Putri ,
Serafica Gischa

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Angka merupakan lambang bilangan, sedangkan bilangan dapat dinyatakan dengan angka atau kata. 

Penulisan angka dan bilangan dalam bahasa Indonesia harus diperhatikan. Penggunaan dan penulisannya juga tergantung konteks kalimatnya. 

Dalam buku Standar Aturan Bahasa Penulisan yang Baik dan Benar (EYD) Ejaan Yang Disempurnakan (2015) oleh Rudiyant, angka Romawi atau Arab dalam tulisan bahasa Indonesia sebagai lambang bilangan atau nomor. 

Angka Romawi terdiri atas I, II, III, IV, V, VI, VII, VIII, IX, X, L (50), C (100), D (500), M (1000), dan seterusnya. Sedangkan angka Arab terdiri atas 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, dan seterusnya.

Aturan penulisan angka dan bilangan dalam kalimat

Ada 12 aturan penulisan angka dan bilangan dalam kalimat. Berikut penjelasannya yang dilansir dari situs PUEBI Daring:

Dinyatakan dengan satu atau dua kata

Bilangan dalam teks yang dapat dinyatakan dengan satu atau dua kata, ditulis dengan huruf, kecuali bilangan tersebut dipakai secara berurutan seperti dalam perincian.

Contohnya:

  • Hari ini aku sudah makan nasi empat kali.
    Kata ‘empat’ ditulis menggunakan huruf, karena termasuk bilangan yang bisa dinyatakan dengan satu kata.
  • Perpustakaan itu memiliki koleksi dua juta buku.
    Kata ‘dua juta’ ditulis menggunakan huruf, karena termasuk bilangan yang bisa dinyatakan dengan dua kata.
  • Dari 58 orang yang hadir, 41 orang di antaranya memesan ayam goreng, dan 17 orang lainnya memesan soto sapi.
    Bilangan ‘58’ (lima puluh delapan) ditulis dalam bentuk angka karena tidak bisa ditulis dengan dua suku kata saja. Begitu pula dengan angka lainnya, yakni ‘41’ dan ‘17’.

Baca juga: Penulisan Kata Sandang Si dan Sang

Bilangan pada awal kalimat ditulis dengan huruf

Contohnya:

  • Dua orang pria itu terlihat mencurigakan.
    Kata ‘dua’ ditulis dalam bentuk kata karena terletak di awal kalimat.
  • Empat siswa itu berhasil mendapat beasiswa ke luar negeri.
    Kata ‘empat’ ditulis dalam bentuk kata karena terletak di awal kalimat.

Menunjukkan bilangan besar

Angka yang menunjukkan bilangan besar, ditulis sebagian dengan huruf, supaya lebih mudah dibaca.

Contohnya:

  • Harga mobil mewah itu mencapai 780 juta rupiah.
    Kata ‘780 juta rupiah’, sebagian ditulis dengan huruf supaya mudah membacanya.
  • Dia baru saja membeli rumah seharga Rp10 miliar.
    Kata ‘Rp10 miliar’ ditulis sebagian dengan huruf. Atau juga bisa ditulis seperti contoh pertama, namun kata ‘Rp’ dihilangkan menjadi, “Dia baru saja membeli rumah seharga 10 miliar rupiah.”

Angka dipakai untuk menyatakan

Contohnya:

  • Ukuran panjang, berat, luas, isi, serta waktu
    Contohnya: 9,8 sentimeter, 20 kilogram, 5 liter, 2 jam 45 menit, 1 tahun 3 bulan, dan lainnya.
  • Nilai uang
    Contohnya: Rp 10.000,00, US$3,50, dan lainnya.

Baca juga: Penulisan Partikel –Pun dan –Per

Memberi penomoran alamat

Angka dipakai untuk memberi penomoran pada alamat, seperti jalan, rumah, apartemen, atau kamar.

Contohnya:

  1. Jalan Megah II No. 12
  2. Hotel Kenangan, Kamar 300

Menomori karangan atau ayat kitab suci

Angka dipakai untuk menomori bagian karangan atau ayat kitab suci.

Contohnya:

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com