Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengertian serta Perbedaan Wilayah Formal dan Fungsional

Kompas.com - 04/08/2021, 14:03 WIB
Vanya Karunia Mulia Putri ,
Serafica Gischa

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Wilayah seringkali bersifat dinamis. Wilayah mengacu pada unit geografis yang memiliki batasan tertentu. Wilayah juga berarti adanya penekanan antara hubungan manusia dengan sumber daya yang ada di dalamnya.

Mengutip dari buku Perencanaan dan Pengembangan Wilayah (2009) karya Ernan Rustiadi, wilayah merupakan suatu unit geografis dengan batasan tertentu yang mana komponen di dalamnya mempunyai keterkaitan dan hubungan fungsional antar satu sama lain.

Johnston (1976) memandang wilayah sebagai bentuk klasifikasi spasial. Ia membagi wilayah menjadi dua tipe, yakni wilayah formal (formal region) dan wilayah fungsional (functional region). Kedua jenis pembagian ini memiliki karakteristik yang berbeda satu sama lain.

Pengertian wilayah formal

Menurut Achmad Zaini dalam buku Pengembangan Sektor Unggulan di Kalimantan Timur (2019), wilayah formal adalah sebagian besar permukaan bumi atau wilayah geografis yang memiliki kesegaraman kriteria tertentu.

Baca juga: Jenis-Jenis Hewan di Wilayah Neotropik dan Persebarannya

Keseragaman artinya bersifat homogen. Keseragaman ini bisa dilihat dari beberapa kriteria fisik yang dimiliki suatu wilayah, baik alam atapun sosial budaya, yang relatif sama. Oleh karena kesamaan inilah, wilayah formal sering juga disebut wilayah seragam (uniform region).

Contohnya iklim, vegetasi, budaya, hingga ekonomi. Sebagai contoh wilayah di Pulau Jawa, seperti Jawa Barat, Jawa Timur, dan Jawa Tengah, memiliki kesamaan iklim, yakni tropis.

Ketiga wilayah ini memiliki rata-rata curah hujan dan suhu yang kurang lebih hampir sama. Begitu pula dengan budaya dan vegetasinya yang tidak jauh berbeda.

Pengertian wilayah fungsional

Dalam buku Aktivitas Ekonomi dalam Perspektif Ruang dan Lingkungan (2021) karya Yudi Antomi, wilayah fungsional adalah wilayah yang terbentuk karena diatur oleh beberapa pusat kegiatan kemudian dihubungkan dengan garis melingkar. Artinya pembagian wilayah ini memperlihatkan adanya kekompakan fungsional dalam beberapa kriteria.

Jenis wilayah ini lebih menekankan pada keterkaitan atau hubungan antar pusat kegiatan di beberapa kawasan, sehingga bisa dikatakan muncul ketergantungan di antara wilayah tersebut. Dibanding wilayah formal, wilayah fungsional sifatnya lebih heterogen dan dinamis (dapat berubah).

Contohnya hubungan kota dan desa. Sebagai contoh kota dan desa tidak bisa berkembang atau berfungsi dengan baik karena keduanya saling membutuhkan.

Kota membutuhkan pasokan makanan dan kebutuhan pokok yang dikirim dari desa. Sedangkan desa juga membutuhkan beberapa pasokan kebutuhan penting dari kota.

Baca juga: Teori Perkembangan Wilayah Berdasarkan Geografi

Perbedaan wilayah formal dan fungsional

Antara wilayah formal dan fungsional, keduanya jelas memiliki perbedaan. Apa sajakah itu?

Pembeda Wilayah formal Wilayah fungsional
Sifat Bersifat homogen (homogenitas) Bersifat heterogen (heterogenitas)
Adanya perubahan atau tidak Wilayah formal bersifat pasif dan statis (karena menyangkut segala hal yang sifatnya sulit diubah) Wilayah fungsional sifatnya aktif dan dinamis (karena menyangkut kehidupan sosial manusia)
Ciri Wilayah formal memiliki ciri fisik yang terlihat jelas Wilayah fungsional mempunyai ciri yang sulit diketahui
Hubungan ketergantungan Sifat ketergantungan (interdependensi) tidak terlihat jelas Sifat ketergantungan (interdependensi) terlihat jelas
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com