Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Benarkah Jaring Laba-Laba Sangat Kuat?

Kompas.com - 19/06/2021, 11:46 WIB
Silmi Nurul Utami,
Serafica Gischa

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Saat melihat jarring laba-laba pernahkah kamu membayangkan seberpa kuat jaring tersebut? Dalam film Spiderman, bahkan digambarkan jarring laba-laba dapat menahan laju kereta cepat dan menghentikannya.

Hal tersebut bukan sebatas fiksi ilmiah, namun jaring laba-laba merupakan salah satu material terkuat yang diciptakan secara alami oleh alam sejak 300 juta tahun yang lalu.

Menurut para ilmuan, jaring laba-laba lebih kuat dari baja dan lebih keras dari Kevlar (serat karbon ringan yang sangat kuat).

Jaring laba-laba dinilai lima kali lebih kuat dibanding dengan baja. Ketika kekuatan tarik baja dan jaring laba-laba dengan diameter yang sama diuji, baja dapat menahan kekuatan berkisar 0,2 GPa. Namun ternyata sutra laba-laba dapat menahan kekuatan tarik hingga 1 GPa.

Lalu mengapa jaring laba-laba mudah putus dan rusak ketika manusia menyentuhnya atau membersihkannya? Padahal harusnya lebih kuat dari baja?

Baca juga: Laba-laba, Buat Jaring untuk Menangkap Mangsa

Jawabannya sangat mudah, yaitu karena jaring laba-laba terbuat dari sutra yang sangat tipis. Dilansir dari ABC Education, jaring laba-laba hanya berdiameter 0,003 milimeter yang artinya 20 kali lebih tipis dibanding sengan sehelai rambut manusia.

Jangankan jaring laba-laba, jika baja dibuat setipis itu, tetap akan mudah rusak. Sebaliknya jika sutra laba-laba memiliki ukuran sebesar baja, mereka akan lebih kuat dari baja namun jauh lebih ringan.

Dilansir dari UCSB Science Line, kekuatan absolut jaring laba-laba adalah kemampuan material untuk menahan putus, terlepas dari beban yang diberikan kepadanya.

Tidak seperti baja yang terbuat dari bahan-bahan keras, sutra laba-laba terbuat dari protein. Protein tersebut dinamakan dengan spidroin yang tersusun atas asam amino, alanine, dan glisin.

Asam amino diuntang secara berulang-ulang menghasilkan untai panjang mirip seperti DNA. Begitupula dengan alanine dan glisin yang membentuk beta kristal dan amorf.

Hal tersebut membuat alanine berperan penting dalam kekuatan sutra laba-laba, sedangkan glisin berperan dalam elastisitasnya.

Baca juga: Hewan-Hewan Berwarna Pink

Fakta unik lain dari jaring laba-laba adalah laba-laba menggunakan jenis sutra yang berbeda untuk membuat satu jaringnya.

Dilansir dari inChemistry, ketika memulai konstruksi, laba-laba menggunakan sutra ampulla utama sebagai tali tarik dirinya sendiri dan sutra ampul kecil sebagai perancah sementara.

Pembuatan jaring laba-labahttps://www.researchgate.net/ Pembuatan jaring laba-laba

Sutra ampulla utama kemudian membuat kerangka jaring laba-laba yang kemudian diisi dengan sutra flagelliform membentuk jaring-jaring heksagonal.

Sutra flagelliform lebih lengket dan lebih elastis sehingga cocok untuk memerangkap mangsa yang lewat. Benang-benang tersebut disatukan dengan sutra piriformis yang menguatkan strukturnya.

Jika ada mangsa yang terperangkap, laba-laba akan membungkusnya dengan sutra aciniform. Adapun laba-laba sering membentuk pelindung kantung telur dari sutra tubiliform.

 Baca juga: Hewan-hewan Terkecil di Dunia

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com