Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

4 Lagu Daerah Sumatera Utara

Kompas.com - 24/05/2021, 13:21 WIB
Silmi Nurul Utami,
Serafica Gischa

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Sumatera Utara memiliki beragam suku di dalamnya, seperti Suku Batak, Melayu, dan Nias. Seiring perkembangan zaman dan banyaknya suku lain yang masuk ke Sumatera Utara, kebudayaan yang ada juga cukup berkembang. 

Sumatera Utara memiliki lebih dari 20 lagu daerah. Berikut empat lagu daerah berserta makna di dalam liriknya: 

  • Lagu Butet

Lirik lagu Butet:

Butet dipangungsian do amangmu ale butet
Da margurilla da mardarurat ale butet (2x)
Butet sotung ngol-ngolan rohamuna ale butet
Dai ma tona manang surat ale butet (2x)
I doge doge doge (hi) dai doge (hi) doge (hi) doge I doge (2x)
Butet sotung ngol-ngolan rohamuna ale butet
Musun ta ikkon saut do talu ale butet
Butet haru patibu ma magondang ale butet
Asa adong da palang merah ale butet
Dapalang merah ni negara ale butet
I doge doge doge (hi) dai doge (hi) doge (hi) doge I doge (4x)

Baca juga: Mengenal Lagu Daerah Riau

Makna lagu Butet:

Lagu Butet adalah lagu rapatan yang berasal dari Suku Batak Toba pada masa kolonialisme Belanda.

Harvina dalam jurnal berjudul Kandungan Nilai Perjuangan pada Nyanyian Rakyat Butet Sumatera Utara (2018), menyebutkan Lagu Butet memiliki makna perjuangan.

Pertama kali disenandungkan oleh seorang ibu pada anaknya di gua perjuangan hutan Naga Timbul saat para wanita dan anaknya bersembunyi. Sedangkan para lelaki bergeriliya melawan Belanda.

Lagu Butet dinyanyikan oleh seorang wanita bermarga Tobing yang tidak tau siapa nama aslinya kepada seorang anaknya.

Lagu tersebut menceritakan bahwa si Ayah sedang bergeriliya melawan penjajahan, sedangkan mereka di anak tersebut di pengungsian menunggu kabar dari sang ayah.

Baca juga: Lagu Daerah di Aceh

Lagu Butet juga berisikan semangat patriotism jika kelak besar nanti anak-anak tumbuh besar menjadi palang merah ataupun prajurit dan bisa meneruskan perjuangan sang ayah.

  • Lagu Sinanggar Tullo

Lirik lagu Sinanggar Tullo:

Sinanggar tullo tullo a tullo (6x)
Tu di ama luluan
Da gorng goring bahen soban
Sai tu di ama luluan
Da boru to bing bahen dongan
Sinanggar tullo tullo a tullo (6x)
Bidang bulung ni rimbang
Da bidangan balung ni dulang
Sai pandokonni da inang
Daikkondo marboru tulang
Sinanggar tullo tullo a tullo

Makna lagu Sinanggar Tullo:

Sinanggar Tullo adalah lagu daerah Sumatera Utara tepatnya di Tapanuli Batak. Sinanggar Tullo merupakan lagu pendidikan orang tua terhadap anak lelakinya dalam mencari calon istri.

Dilansir dari situs resmi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI, lagu sinanggar tullo bermakna kebingungan seorang perjaka dalam mencari gadis yang sesuai dengan keinginan ibunya.

Baca juga: Apa Lagu Daerah di Jambi?

Dalam satu sisi si perjaka harus menuruti ibunya, di sisi lain sangat sulit untuk menemukan gadis yang diinginkan ibunya tersebut.

Terlebih lagi perkawinan dengan marga yang sama dilarang, sehingga si perjaka mencari gadis yang bukan saudara.

  • Lagu Dago Inang Sarge

Lirik lagu Dago Inang Sarge:

Dago inang sarge, dago inang sarge
Dago inang sarge, da songgoni do ho hape
Bidang bulung ni rimbang
Umbidangan bulung ni dulang
Pondok kon ni dainang
Daingkon marboru ni tulang
Dago inang sarge, dago inang sarge
Dago inang sarge, dasongoni do ho hape
Mandurung ho di pahu
Dua dua insor tu batu
Pondok kon ni bagian
Dua dua ilu madabu
Dago inang sarge, dago inang sarge
Dago inang sarge, dasongoni do ho hape

Makna lagu Dago Inang Sarge:

Lagu dago inang sarge adalah lagu daerah Tapanuli Sumatera Utara. Lagu dago inang sarge berisikan cerita sepasang kekasih yang saling mencintai namun hubungan tersebut tidak direstui oleh orang tua.

Sehingga lagu tersebut sarat akan kesedihan dan tangisan juga dinyanyikan dengan nada yang menyedihkan.

Baca juga: Dek Sangke dan Cuk Mak Ilang, Lagu Daerah Sumatera Selatan

Lirik lagu Piso Surit:

Piso surit, piso surit
Terdilo-dilo, terpingko,pingko
Lalap la jumpa ras atena ngena
Ijal kel kena, tengahna gundari?
Siangna me enda turang atena wari
Entabeh natinge mata kena tertunduh
Kami nimaisa turang tangis teriluh
Engo engo me dagena
Mulih gelah kena
Bage me nindu rupa ari o turang
Tengah kesain, keri lengetna
Rembang mekapal turang she kel bergehna
Tekuak manuk ibabo geligar
Enggo me selpat turang kite-kite kulepar
Piso surit, piso surit
Terdilo-dilo terpingko-pingko
Lalap la jumpa ras atena ngena
Engo engo me dagena
Mulih me gelah kena
Bage me nindu rupa agi kakana

Makna lagu Piso Surit:

Lagu piso surit adalah lagu khas Suku Batak Karo yang menggembarkan penantian seorang gadis terhadap kekasihnya yang tak kunjung datang.

Baca juga: Makna Lagu Daerah Dendang Nelayan, Kepulauan Riau

Gadis tersebut terus menunggu dari pagi hingga senja selama berhari-hari memanggil-manggil sang kekasih, namun masih juga tak datang.

Irwansyah dalam jurnal berjudul Transformasi Gaya Tari Piso Surit di Kabupaten Langkat (2017) menyebutkan istilah piso surit diambil dari burung piso surit atau pincala yang berkicau setiap sore.

Burung tersebut memiliki bunyi yang nyaring dan berulang-ulang terdengar seperti “piso serit”.

Kicauan tersebut menggambarkan suara hari si gadis yang terus-menerus memanggil kekasihnya dalam penantiannya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com