Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Senjata Tradisional Kandik Bali

Kompas.com - 20/05/2021, 18:43 WIB
Silmi Nurul Utami,
Serafica Gischa

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Kandik merupakan senjata tradisional daerah Bali. Dalam bahasa Bali, kandik berarti kapak. Kandik berbentuk kapak besi bermata satu dengan gagang yang panjang, tebal, dan kokoh.

Kandik dalam mitologi Bali merupakan simbol dari Ayudha Dewata atau senjata para dewa. Mitologi tersebut berasal dari masyarakat Bali yang memegang agama Hindu sebagai kepercayaannya.

Masyarakat Bali menyembah Ganesha sebagai dewa ilmu pengetahuan, kebijaksanaan, kecerdasan, penolak bala, dan pelindung. Penampilan Ganesha erat kaitannya dengan senjata kandik.

Ganesha memiliki nama lain Ekadanta (bertaring satu) merujuk pada kepercayaan Hindu yang berkaitan dengan kandik. I Wayan Suantika dalam jurnalTinggalan Arkeologi di Pura Puseh Kiadan, Kecamatan Petang, Kabupaten Badung: Kajian Bentuk dan Fungsi (2015), menyebutkan bahwa Parasurama seorang makhluk abadi dalam kepercayaan Hindu, bersikeras masuk ke kediaman Shiwa dan Parvati sehingga dihadang oleh Ganesha.

Baca juga: Sundu dan Klewang, Senjata Tradisional NTT

Ganehsa kemudian bertarung dengan Parasurama dengan kandik pusakanya. Ganesha telat mengetahui bahwa kandik tersebut adalah pemberian ayahnya, Shiwa.

Dalam pertarungan tersebut, kandik Parasurama berhasil memotong salah satu gading Ganesha. Hal tersebut membuat ibu Ganesha, Parvati marah dan hendak mengutuk Parasurama.

Dilansir dari Mantra Hindu Bali, Shiwa akhirnya keluar untuk menenangkan Parvati dan Parasurama meminta maaf dengan memberikan kandik tersebut pada Ganesha. Inilah mengapa patung Ganesha memiliki bentuk bertaring satu dengan memegang kandik atau kapak.

Dengan makna historis yang kuat tersebut, membuat kandik menjadi salah satu senjata khas Bali. Dilansir dari situs resmi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI, kandik digunakan oleh laki-laki Bali untuk melakukan pekerjaan berat seperti menebang dan membelah kayu.

Kandik sebagai perkakas utama masyarakat Bali didukung oleh bukti arkeologi berupa penemuan kapak batu dari masa paleolitikum. Kandik yang biasa digunakan dalam keseharian adalah kapak besi yang polos dengan gagang dari kayu keras.

Baca juga: Parang Salawaku dan Tombak, Senjata Tradisional Maluku

Sedangkan kandik pusaka adalah kapak besi atau perunggu berukir dengan gagang dari besi pula. Bagian ujung dari kandik seperti ujung tombak yang runcing, sedangkan ujung tombak lainnya diukir membentuk bulatan. Kandik tersebut memiliki warna emas yang kemilau.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com