Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Asal-Usul Tari Kendalen, Jawa Tengah

Kompas.com - 30/04/2021, 13:17 WIB
Silmi Nurul Utami,
Serafica Gischa

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Indonesia merupakan negara kepulauan yang kaya akan budaya. Kepulauan Indonesia berada pada letak geografis yang luas sehingga menimbulkan perbedaan budaya juga bahasa.

Indonesia sendiri memiliki lebih dari 300 jenis tarian tradisional dari setiap daerah. Salah satunya adalah Tari Kendalen.

Dilansir dari Warisan Budaya Takbenda Indonesia, Tari Kendalen berasal dari dusun Kendal, Desa Jetak Kecamatan Getasan Kabupaten Semarang, Jawa Tengah.

Tari Kendalen berkembang dari tari keprajuritan yang diciptakan setelah Mangkunegaran mengalahkan VOC pada masa kepemimpinan Pangeran Sambernyawa.

Baca juga: Tari Soya-Soya, Tarian Perang dari Maluku Utara

Pada saat itu Pangeran Sambernyawa yang bernama asli Raden Mas Said dapat memukul mundur tentara VOC. Walau harus mengorbankan banyak prajurit dari Mangkunegaran.

Tari Kendalen adalah tarian yang menggambarkan prajurit yang gagah dan berani. Makna Tari Kendalen merupakan tari keprajuritan yang ditarikan untuk menghormati dan menyemangati pada prajurit yang berperang.

Kostum Tari Kendalen 

Penari Tari Kendalen menggunakan busana khas prajurit daerah Jawa Tengah. Biasanya tidak menggunakan baju atasan.

Penari Kendalen menggunakan celana sepertiga khas jawa tengah atau surjan, dan dilengkapi oleh kain batik dipinganggnya.

Penari Kendalen menggunakan ikat pinggang dan juga selendang di pinganggnya. Penari Kendalen menggunakan properti berupa kuda dari ayaman bambu atau yang sering dikenal sebagai kuda lumping atau jaran kepang.

Baca juga: Tari Topeng Kuncaran dari Jawa Barat

Mereka juga menggunakan penutup kepala dengan riasan wajah yang menyimbolkan kegagahan seorang prajurit.

Gerak tari

Dilansir dari Lensa Budaya, Tari Kendalen ditarikan oleh 14 orang penari laki-laki dalam dua babak yaitu babak bendrong dan babak umbaran.

Babak bendrong menyajikan tarian buta-butaan menggunakan topeng buta dan dimaknai sebagai penganggu.

Babak umbaran kemudian diisi oleh penari berupa prajurit yang mengendarai kuda, disimbolkan dengan kuda lumping. Prajurit kemudian mengalahkan buta dan menarikan tarian penutup Kendalan.

Tarian Kendalan ditarikan dengan dinamis dan harmonis namun juga memberikan kesan gagah, berani, penuh semangat selayaknya seorang prajurit yang turun ke medan tempur dan diiringi oleh gendhing (nyanyian) jawa.

 Baca juga: Asal Usul Tari Batu Nganga, Nusa Tenggara Barat

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

6 Keuntungan dan Kerugian Penggunaan Energi Alternatif

6 Keuntungan dan Kerugian Penggunaan Energi Alternatif

Skola
Teori Pengurangan Ketidakpastian: Asumsi dan Contohnya

Teori Pengurangan Ketidakpastian: Asumsi dan Contohnya

Skola
Asumsi Teori Interaksi Simbolik dan Contohnya

Asumsi Teori Interaksi Simbolik dan Contohnya

Skola
El Nino: Pengertian dan Penyebabnya

El Nino: Pengertian dan Penyebabnya

Skola
Majas Simile: Pengertian dan Contohnya

Majas Simile: Pengertian dan Contohnya

Skola
3 Wujud Kebudayaan beserta Contohnya

3 Wujud Kebudayaan beserta Contohnya

Skola
4 Struktur Pelindung Mata, Apa Saja Itu?

4 Struktur Pelindung Mata, Apa Saja Itu?

Skola
Macam-macam Gangguan Telinga dan Penyebabnya

Macam-macam Gangguan Telinga dan Penyebabnya

Skola
Sifat-sifat Kebudayaan beserta Contohnya

Sifat-sifat Kebudayaan beserta Contohnya

Skola
5 Cara Penerapan Ragam Hias pada Bahan Tekstil

5 Cara Penerapan Ragam Hias pada Bahan Tekstil

Skola
Mengenal 4 Jenis Seni Grafis

Mengenal 4 Jenis Seni Grafis

Skola
Mengenal 5 Tema dalam Seni Lukis

Mengenal 5 Tema dalam Seni Lukis

Skola
Faktor Risiko, Diagnosis, dan Pencegahan Kleptomania

Faktor Risiko, Diagnosis, dan Pencegahan Kleptomania

Skola
Pengertian, Gejala, Penyebab dari Kleptomania

Pengertian, Gejala, Penyebab dari Kleptomania

Skola
Pengertian dan Gejala Cairan Paru-paru atau Efusi Pleura

Pengertian dan Gejala Cairan Paru-paru atau Efusi Pleura

Skola
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com