Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bhinneka Tunggal Ika: Sejarah, Arti, Fungsi dan Prinsip

Kompas.com - 29/04/2021, 12:59 WIB
Vanya Karunia Mulia Putri ,
Serafica Gischa

Tim Redaksi

KOMPAS.comBhinneka Tunggal Ika menjadi semboyan negara Indonesia. Semboyan ini memiliki artian ‘berbeda-beda tetapi tetap satu jua’, serta mengandung makna persatuan dan kesatuan.

Semboyan ini pertama kali diusulkan oleh Mohammad Yamin dan hingga saat ini masih terus digunakan sebagai prinsip persatuan dan kesatuan Bangsa Indonesia.

Sejarah Bhinneka Tunggal Ika

Menurut Citra Hepatica Muslimah dan Triwahyuningsih dalam jurnal Persepsi Bhinneka Tunggal Ika pada Mahasiswa PPKn Angkatan 2008/2009 Universitas Ahmad Dahlan (2013), istilah ‘Bhinneka Tunggal Ika’ diambil dari kitab Kakawin Sutasoma karya Mpu Tantular.

“Bhinna ika tunggal ika, tan hana dharma mangrwa”, yang berarti berbeda-beda itu, satu itu, tak ada pengabdian yang mendua. Begitulah isi kutipan istilah Bhinneka Tunggal Ika dalam kitab Kakawin Sutasoma.

Saat itu, konteks Bhinneka Tunggal Ika lebih ditekankan pada keberagaman agama dan aliran kepercayaan penduduk Majapahit. Namun, semenjak dijadikan semboyan negara Indonesia, arti atau maknanya makin diperluas.

Baca juga: Sejarah Bhinneka Tunggal Ika

Dilansir dari situs resmi Kesbangpol Provinsi Banten, makna Bhinneka Tunggal Ika saat ini ditekankan pada berbagai aspek, tidak hanya keberagaman agama, tetapi juga mencakup keanekaragaman suku, budaya dan bahasa.

Semboyan ‘Bhinneka Tunggal Ika’ ini diusulkan pertama kali oleh Mohammad Yamin pada sidang BPUPKI pertama. Kemudian, Ir Soekarno juga mengusulkan semboyan ini saat merancang lambang negara Indonesia, yakni Burung Garuda Pancasila.

Akhirnya Bhinneka Tunggal Ika resmi menjadi semboyan negara Indonesia yang dicantumkan bersamaan dengan Burung Garuda Pancasila.

Arti Bhinneka Tunggal Ika

Bhinneka Tunggal Ika berarti berbeda-beda tetapi tetap satu jua. Artinya walau masyarakat Indonesia berasal dari suku, agama dan ras yang berbeda, tetapi tetap satu dalam persatuan dan kesatuan sebagai Bangsa Indonesia.

Dikutip dari jurnal Bhinneka Tunggal Ika: Dalam Perspektif Filsafat Analitik karya Rizal Mustansyir, semboyan Bhinneka Tunggal Ika menjelaskan dengan tegas jika adanya keanekaragaman di berbagai aspek kehidupan yang menjadikan Bangsa Indonesia sebagai bangsa yang satu dan utuh.

Baca juga: Fungsi Bhinneka Tunggal Ika

Keanekaragaman ini seharusnya tidak menjadi ancaman, tetapi menjadi pemersatu memperkuat jalinan kehidupan di antara masyarakat Indonesia.

Fungsi Bhinneka Tunggal Ika

Fungsi mendasar dari semboyan negara “Bhinneka Tunggal Ika” ialah menjadi landasan persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia.

Fungsi mendasar inilah yang membuat masyarakat bisa hidup saling menghormati dan menghargai keberagaman yang ada.

Bhinneka Tunggal Ika bukanlah sekadar semboyan, tetapi juga digunakan sebagai pedoman kehidupan dan sarana untuk mencapai cita-cita Bangsa Indonesia.

Pedoman hidup artinya dijadikan petunjuk untuk hidup harmonis dan nyaman. Sarana berarti dijadikan cara untuk menggapai cita-cita Bangsa Indonesia untuk tetap hidup dalam persatuan.

Baca juga: Arti Bhinneka Tunggal Ika

Prinsip Bhinneka Tunggal Ika

Bhinneka Tunggal Ika memiliki empat prinsip penting, yakni:

  1. Common denominator
    Artinya semboyan negara ini dijadikan cara untuk mencari prinsip yang sama dalam setiap keberagaman agama, budaya, ras dan bahasa.
  2. Bersifat inklusif
    Artinya Bhinneka Tunggal Ika menjadi pedoman untuk masyarakat agar bisa hidup harmonis dan saling menjaga toleransi, sehingga persatuan dan kesatuan Indonesia semakin kuat.
  3. Bersifat universal dan menyeluruh
    Artinya semboyan negara ini harus diterapkan di seluruh lapisan masyarakat tanpa terkecuali demi menjaga persatuan dan kesatuan Bangsa Indonesia.
  4. Sifatnya kovergen
    Artinya keberagaman suku, agama, ras dan bahasa seharusnya tidak untuk dibesar-besarkan, melainkan harus dijadikan dasar untuk memupuk rasa persatuan dan kesatuan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com