Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ta'a dan Sapei Sapaq, Pakaian Adat Kalimantan Utara

Kompas.com - 26/02/2021, 15:30 WIB
Ari Welianto

Penulis

KOMPAS.com - Ta'a dan Sapei Sapaq merupakan pakaian adat dari Provinsi Kalimantan Utara.

Ta'a dan Sapei Sapaq adalah pakaian tradisional Suku Dayak Kenyak yang mendiami wilayah Kalimantan Utara dan Kalimantan Timur.

Pakaian Ta'a merupakan pakaian yang dipakai untuk perempuan, sedangkan Sapei Sapaq adalah pakaian untuk laki-laki.

Dikutip dari buku Bahasa Daerah di Kalimantan Utara (2019) karya M Bahri Arifin dan Syamsul Rijal, pakaian adat Kalimantan Utara sama dengan pakaian adat Kalimantan Timur, yakni baju Dayak yang berhiaskan motif alam.

Karena Kalimantan Utara awalnya masuk ke wilayah Provinsi Kalimantan Timur. Kemudian pada Oktober 2012 Provinsi Kalimantan Utara terbentuk dengan ibu kota Kota Tanjung Selor.

Baca juga: Biliu, Pakaian Adat Gorontalo

Bentuk pakaian adat

Pakaian Ta'a adalah kain sarung yang diberi anyaman manik kecil berwarna-warni dengan motif khusus.

Sedangkan Sapei Sapaq adalah baju berbentuk khusus yang dihiasi dengan manik bermotif tertentu serta gigi dan taring macan.

Dilansir situs Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud), pada pakaian Ta'a juga dihiasi dengan taring dan gigi macan.

Ukurannya lebih pendek dari sarung-sarung yang biasanya dipakai sebagai pasangan baju kebaya nasional.

Untuk membuat sarung menjadi panjang, bagian bawah Ta'a ditambah potongan-potongan kain aneka warna dan berbentuk segi empat kecil. Di mana dipasang berselang-seling.

Pada bagian atas disambung dengan potongan kain linen yang bercorak gambar kembang.

Pertemuan kedua sisi sarung diletakkan di bagian belakang tubuh pemakainya. Kedua ujung kain diberi tali yang berfungsi sebagai tali pengikat pinggang agar tidak mudah lepas.

Baca juga: Faktor Majapahit menjadi Kerajaan Besar Agraris dan Perdagangan

Kelengkapan pakaian adat

Pada pakaian adat baik Ta'a dan Sapei Sapaq ada berbagai aksesoris yang membuat pakaian tersebut menjadi indah dan menerik.

Pakaian adat Ta'a

Berikut aksesoris pakaian Ta'a:

  • Jina aban atau tapung apan

Jina aban adalah topi yang terbuat dari daun pandan yang dianyam dan diberi hiasan berupa manik-mani, bulu buurng, taring macan dan parung burung Enggang.

  • Sabau

Sabau adalah anting-anting dari manik yang dipakai di telinga.

Dulu perempuan Dayak Kenyah tidak memakai anting-anting manik, tapi dari perak atau kuningan.

Baca juga: Faktor yang Mendukung Pertanian di Mesir

  • Uleng

Uleng adalah kalung manik.

  • Laku Salem

Laku salem merupakan gelangan tangan yang terbuat dari tulang binatang.

Pakaian Sapei Sapaq

Berikut aksesoris pakaian Sapei Sapaq:

  • Beloko

Beloko adalah semacam topi yang terbuat dari anyaman daun pandan yang diberi manik-manik kecil warna-warni dengan hiasan bermotif tertentu dan bulu burung Enggang.

  • Besunung

Besunung merupakan pakaian yang dibuat dari kulit binatang (beruang atau macam dahan).

Baca juga: Faktor yang Mendukung Pertanian di Mesir

  • Mandau atau malat

Mandau adalah parang atau pedang yang terukir dan digantungkan pada pinggang pemakaianya.

  • Uleng

Uleng adalah kalung manik.

  • Anting-anting

Untuk anting-anting berasal taring macan dahan atau beruang yang ditusukan ke daun telinga.

Benda-benda perhiasan sebagai pelengkap busana perkawinan adat Dayak Kenyah memiliki kriteria dan norma-norma pemakaiannya.

Di mana harus dipelihara, ditaati, dijaga serta dilaksanakan secara turun temurun.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com