Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tari Dinggu, Tari Tradisional Suku Tolaki Sulawesi Tenggara

Kompas.com - 03/02/2021, 13:30 WIB
Ari Welianto

Penulis

Itu kenapa suku Tolaki dikatakan mampu menjaga keutuhan kesukuan walaupun sudah hidup dengan masyarakat yang datang dari berbagai suku lainnya.

Baca juga: Sejarah Penemuan Fotosintesis

Bagian tari Dinggu

Tari Dinggu merupakan tarian yang dibawakan oleh para penari pria maupun wanita.

Dikutip dari situs Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (kemdikbud), jumlah penari tari Dinggu biasanya terdiri dari 10 orang atau lebih penari pria dan wanita.

Namun untuk jumlah penari biasanya disesuaikan dengan kelompok masing-masing.

Dalam pertunjukannya, penari menggunakan kostum layaknya para Petani dan menari dengan membawa sejenis alu, tampah, dan semacam lesung yang digunakan sebagai properti menarinya.

Dalam sebuat pertunjukkan tari tradisional tersebut biasanya biasanya terdapat beberapa babak yang menggambarkan aktivitas para Petani saat panen.

Babak pertama biasanya diawali dengan babak yang menggambarkan para Petani membawa padi. Kemudian dilanjutkan dengan menaruh padi yang akan ditumbuk.

Baca juga: Apa itu Revolusi Industri 4.0?

Selanjutnya dengan babak tumbuk padi. Terakhir biasanya diakhiri dengan gerakan Lulo.

Gerakan penari pria dan penari wanita dalam Tari Dinggu ini pada dasarnya berbeda.

Gerakan penari pria biasanya didominasi dengan gerakan memainkan alu dan gerakan yang dilakukan lebih lincah.

Sedangkan gerakan penari wanita biasanya didominasi dengan gerakan yang pelan kecuali pada gerakan menumbuk padi dan melakukan Lulo.

Karena dilakukan secara bersamaan antara penari pria dan wanita, sehingga penari wanita harus mengimbangi gerakan penari pria.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com