Seorang Tadulako berperan sebagai pemimpin tari dan memberikan aba-aba kepada para panari lainnya.
Dengan mengenakan busana khas layaknya para petani, penari menari dengan gerakan yang khas mengikuti alunan musik pengiring.
Baca juga: Pergelaran Tari: Pengertian, Maksud dan Tujuan
Di mana para penari membawa Dengan mengenakan busana yang khas layaknya para petani, seperti membawa alat-alat Toru atau tudung (topi), Alu (nalu) alat menumbuk padi, bakul (bingga) tempat padi dan padi (pae).
Namun, setelah mengalami perubahan maka alat-alat yang dipakai hanyalah Tudung (taro) dan Selendang (salenda).
Dikutip situs Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud), berikut ragam gerak tari Pamonte:
Baca juga: Persiapan Pergelaran Tari
Tari Pamonte disajikan dengan jumlah penari selalu ganjil yaitu 9,13,17,21 dan seterusnya.
Pada 1957, tari Pomonte diperagakan oleh penari wanita berjumlah 21 orang. Kemudian menjadi 16 orang dan diubah lagi menjadi 17 orang penari.
Tari Pamonte memiliki ciri khas. Di mana para penari menggunakan todung dan selendang serta busana pasau atau blus los tangan panjang.
Kemudian buya sambe (sarung tangan) atau rok batas lutut model lipat memakai renda.
Pertunjukan tari Pamonte diiringi oleh musik tradisional seperti Ngongi, Ganda dan alat musik tradisional Sulawesi Tengah lainnya, seperti suling (suli), gendang (gimba), gong (tawa-tawa).
Selain itu juga diiringi dengan nyanyian syair adat yang dinyanyikan oleh pengiring vokal. Gerakan para penari, biasanya juga mengikuti syair yang dibawakan agar terlihat lebih padu.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.