Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tari Tortor, Tarian Tradisional Sumatera Utara

Kompas.com - 01/02/2021, 13:30 WIB
Ari Welianto

Penulis

Oleh karena fungsi tersebut, tari tor tor dibagi ke dalam 3 peruntukan, yaitu tor tor pangurason, tor tor sipitu cawan, dan tor tor tunggal panaluan.

  • Tortor Pangurason (pembersihan)

Tortor pengurasan merupakan tari Tortor yang dilaksanakan sebelum pesta besar sebagai saran pembersihan dan permohonan agar pesta dapat berjalan tanpa aral dan rintangan.

  • Tortor Sipitu Cawan (tujuh cawan)

Tortor sipitu cawan merupakan tari tor tor yang dipentaskan dalam acara penobatan raja Batak.

Baca juga: Keberagaman Sosial Budaya dan Masalahnya

Pada jenis tari tor tor merupakan sendratari yang mengisahkan turunnya tujuh putri kahyangan ke Gunung Pusuk Bukhit untuk mandi.

  • Tortor Tunggal Panaluan

Tortor Tunggal Panaluan adalah tari tor tor yang dipentaskan para dukun dalam upacara ritual yang digelar setelah sebuah desa terkena musibah.

Pada jenis tortor tersebut merupakan sarana permohonan petunjuk atas musibah yang telah dihadapi.

Bagian tari Tortor

Tari tortor pada dasarnya digunakan sebagai sarana penyampaian batin baik kepada roh-roh leluhur dan maupun kepada orang yang dihormati (tamu-tamu) dan disampaikan dalam bentuk tarian menunjukkan rasa hormat.

Pada masa sekarang konsep Margondang dibagi dalam tiga bagian besar, yaitu:

  • Margondang pesta

Merupakan suatu kegiatan yang menyertakan gondang dan suatu ungkapan kegembiraan dalam konteks hibuan atau seni pertunjukkan, seperti gondang pembangunan gereja, gondang naposo, atau gondang mangompoi jabu (memasuki rumah).

Baca juga: Keberagaman Ekonomi dan Permasalahannya

  • Margondang adat

Margondang adat merupakan suatu kegiatan yang menyertakan gondang, aktualisasi dari sistem kekerabatan Dalihan Na Tolu, seperti gondang mamampe marga (pemberian marga), gondang pangoli anak (perkawinan), gondang saur matua (kematian), kepada orang di luar suku Batak Toba.

  • Margondang Religi

Margonda religi adalah upacara pada saat sekarang hanya dilakukan oleh organisasi agamaniah yang masih berdasar kepada kepercayaan batak purba.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com