Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rumah Bangsal Kencono, Rumah Tradisional Yogyakarta

Kompas.com - 29/01/2021, 20:50 WIB
Ari Welianto

Penulis

KOMPAS.com - Rumah adat Bangsal Kencono merupakan rumah adat Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).

Rumah adat Bangsal Kencono berbentuk joglo dan menjadi bangunan khas Keraton Yogyakarta.

Pada rumah adat tersebut memiliki halaman yang luas, ditumbuhi tanaman, dan beberapa sangkar burung.

Di depan Bangsal Kencono terdapat dua patung batu Gupolo, dua raksasa yang memegang gada-sejenis alat pemukul

Dikutip dari buku Mengenal Rancang Bangun Rumah Adat di Indonesia (2017) karya Faris Al Faisal, rumah adat Bangsa Kencono dibangun oleh Sultan Hamengkubuwono I dan merupakan rumah kediaman sekaligus istana bagi raja Kerajaan Yogyakarta.

Baca juga: Rumah Joglo Jawa Tengah

Struktur rumah Bangsal Kencono

Atap bangunan rumah adat Bangsal Kencono memiliki bubungan tingga yang menopang pada empat tiang di abgian tengah yang disebut soko guru.

Material atapnya sendiri terbuat dari bahan sirap atau genting tanah.

Adapun untuk tiang dan dinding, rumah adat tersebut disusun dari kayu-kayu yang berkualitas.

Tiang yang biasanya dicat berwarna hijau gelap atau hitam menopang pada umpak batu berwarna hitam keemasan.

Sementara pada lantainya dibuat dari bahan marmer dan granit dibuat lebih tinggi dari permukaan tanah disekitarnya.

Bagian depan rumah berupa pendopo luas yang biasa dipakai untuk pertemuan.

Baca juga: Palaksanaan Tanam Paksa di Indonesia

Fungsi Bangsal Kencono

Awalnya bangunan tersebut dikenal bernama Bangsal Alus yang dibangun oleh Sultan Hamengku Buwana I.

Dikutip situs Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud), Bangsal Kencono dibangun 1719 J atau 1792 M dengan candraseng kala Trus Satunggal Panditaning Rat.

Di Bangsal Kencono, Sultan bertakhta menghadap ke timur atau ke arah matahari terbit yang melambangkan kekuasaan Sultan yang perkasa dan mencerahkan laksana matahari.

Bangsal Kencana berfungsi untuk menyambut tamu agung, menyelenggarakan upacara pernikahan dan khitanan, pementasan wayang orang dan tari.

Selain itu digunakan untuk menghadap para abdi, pejabat dan kerabat saat menghaturkan sembah dan memohon maaf kepada Sultan seusai perayaan hari raya idulfitri.

Desain bentuk Rumah Adat Bangsal Kencono memiliki sedikit pengaruh dari seni arsitektur khas Belanda, Portugis dan China.

Baca juga: Penyebab Polusi Udara di Kota Besar

Bagian rumah Bangsal Kencono

Pada rumah adat Bangsal Kencono terdapat beberapa bagian dan masing-masing memiliki fungsi yang berbeda.

Berikut bagian-bagian rumah adat Bangsal Kencono:

  • Bagian depan

Bagian depan terletak di bagian depan. Pada bagian depan terdiri beberapa bagian, yakni:

  • Gladhag pangurakan, gerbang utama yang berfungsi sebagai pintu masuk ke dalam istana.
  • Alun-alun lor, terletak di utara keraton yang berfungsi sebagai tempat melakukan berbagai upacara.
  • Masjid gedhe, di mana berfungsi sebagai tempat ibadah umat Islam. Letaknya berada di sisi barat alun-alun lor.

Baca juga: Sejarah Musik Keroncong

  • Bagian inti

Pada bagian ini rumah adat Bangsal Kencono ada beberapa bagian, yakni:

  • Bangsal pagelaran, merupakan bangunan khusus untuk penggawa kasultanan saat menghadap raja ketika upacara resmi.
  • Sitihinggil, merupakan tempat digelarnya upacara adat kasultanan Yogyakarta.
  • Kamandungan lor, bangunan yang letaknya di sebelah utara rumah Bangsal Kencono.
  • Sri Manganti, tempat untuk menerima tamu kerajaan dan juga sebagai tempat pementasan budaya.
  • Kedhaton, sebagai tempat tinggal keluarga kerajaan. Di sana terdapat beberapa bagian seperti keputren sebagai tempat tinggal istri sultan dan kesatrian putra raja.
  • Kemagangan, tempat untuk penerimaan abdi dalem, tempat berlatih dan ujian hingga untuk apel abdi dalem saat magang.
  • Sitihinggil kidul, tempat sultan untuk menyaksikan adu rampungan, tempat gladi bersih upacar grebeg, atau berlatih prajurit perempuan.

Baca juga: Teori Perilaku Manusia

  • Bagian belakang

Pada bagian belakang ada beberapa bagian, yakni:

  • Alun-alun kidul, lokasinya berada di bagian selatan keraton.
  • Plengkung Nirbaya,tempat poros utama untuk menuju pemakaman Imogiri.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com