Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Yang Terjadi Bila Kita Tidak Menjaga Kelestarian yang Ada di Sekitar

Kompas.com - 27/01/2021, 19:30 WIB
Silmi Nurul Utami,
Nibras Nada Nailufar

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Tiga ratus juta tahun yang lalu, Bumi hanyalah hamparan vegetasi yang tidak ada ujungnya.

Pohon dan tanaman tumbuh sangat lebat tanpa dibatasi. Namun pada zaman modern, keberadaan hutan dan hewan telah tergeser oleh gedung pencakar langit, pusat perbelanjaan, perkebunan, dan perumahan manusia.

Pernahkah kamu membayangkan apa yang akan terjadi jika kita tidak menja kelestarian makhluk hidup yang ada disekitar kita? Untuk mengetahui apa yang akan terjadi, yuk kita simak penjelasan di bawah ini!

Kepunahan Hewan dan Tumbuhan

Tidak menjaga kelestarian lingkungan, sementara kita tetap menggunakan sumber dayanya sama saja dengan membiarkan lingkungan rusak.

Baca juga: Upaya Pelestarian Lingkungan Perairan

 

Polutan yang masuk kelingkungan membuat lingkungan rusak sehingga hewan dan tumbuhan tidak bisa hidup lagi. Hal ini menyebabkan kepunahan salah satu makhluk hidup.

Dilansir dari Education Seattle PI, jika satu spesies punah, akan menimbulkan efek domino pada rantai makanannya. Makhluk hidup dalam rantai makanan tersebut akan turut punah, meluas hingga ke ekosistem dan menyebabkan kepunahan massal.

Tanpa adanya semut, cacing, dan rayap, sisa tubuh makhluk hidup tidak dapat terurai. Bayangkan jika bangkai makhluk hidup tidak dapat terurai, baunya mungkin akan memenuhi seluruh penjuru Bumi.

Tanpa adanya serangga seperti kupu-kupu dan lebah, banyak tanaman yang tidak dapat tumbuh karena sulitnya proses penyerbukan.

Kerusakan hutan rawa akibat tambang emas tradisional di Kereng pangi, Kalimantan Tengah, 24 Agustus 2013. Sebanyak 140 negara menandatangani traktat PBB untuk menangani polusi merkuri serta penggunaan produk metal berbahaya.AFP PHOTO / CHAIDEER MAHYUDDIN Kerusakan hutan rawa akibat tambang emas tradisional di Kereng pangi, Kalimantan Tengah, 24 Agustus 2013. Sebanyak 140 negara menandatangani traktat PBB untuk menangani polusi merkuri serta penggunaan produk metal berbahaya.
Kehilangan Sumber Makanan

Manusia makan dengan cara mengonsumsi makhluk hidup lain, entah hewan maupun tumbuhan. Lalu bagaimana jika hewan dan tumbuhan punah karena kerusakan lingkungan? Manusia akan mengalami kelaparan massal karena tidak mungkin makan sesamanya.

Dilansir dari Healthline, manusia hanya akan bertahan hidup selama 8 hingga 21 hari tanpa makanan. Sehingga kepunahan hewan dan tumbuhan akan menggiring pada kepunahan manusia.

Berkurangnya Persediaan Air Bersih

Tanpa adanya vegetasi berupa pohon dan tanaman, tanah tidak bisa menyaring air bersih. Hal ini mengakibatkan berbagai polutan masuk ke dalam batuan akuifer dan merusak persediaan air bersih di dalamnya.

Baca juga: Pelestarian Lingkungan Hidup: Definisi dan Tujuan

Jika terus dibiarkan, air bersih akan terus berkurang sehingga menyebabkan krisis. Manusia hanya dapat bertahan hidup 3 hingga 4 hari tanpa air, terpaksa mengonsumsi air kotor ataupun air garam. Hal tersebut akan menyebabkan berbagai penyakit hingga kematian.

Berkurangnya Persediaan Oksigen

Menurutmu darimana oksigen yang kita hirup berasal? Dilansir dari National Geographic, 70 persen oksigen dihasilkan oleh tumbuhan laut berupa fito plankton dan alga, 28 persen dihasilkan oleh hutan hujan, dan 2 persen sisanya dihasilkan oleh sumber lain.

Jika seluruh oksigen dihasilkan dari tumbuhan, bagaimana bisa manusia hidup tanpa adanya tumbuhan? Oleh karena itu kita harus melestarikan makhluk hidup di sekitar kita.

Karena kita tidak dapat hidup tanpa tumbuhan maupun hewan, manusia sangat bergantung pada keberadaan keduanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com