Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cara Pengolahan Limbah Keras

Kompas.com - 27/01/2021, 19:18 WIB
Silmi Nurul Utami,
Nibras Nada Nailufar

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Limbah keras sangat sulit terdegradasi oleh miroorganisme, terutama limbah keras padat. Padahal keberadaannya terus meningkat setiap harinya.

Dilansir dari World Bank, pada tahun 2015 indonesia menduduki Negara keempat penghasil limbah padat di Asia dengan 0,52 kilogram tiap orang per harinya. Sedangkan penduduk Inonesia telah melebihi 200 juta jiwa.

Jumlah limbah padat yang dibuang setiap tahunnya bahkan terus-menerus meningkat. Pada tahun 2025 diperkirakan Indonesia akan memproduksi limbah sebanyak 0,85 kilogram untuk setiap penduduknya dalam waktu satu hari.

Jika terus dibiarkan maka limbah padat akan memenuhi pemukiman, membuat manusia hidup diatas tumpukan sampah. Untuk itu limbah padat dapat diolah dengan cara daur ulang dan pembakaran.

Pembakaran

Menumpuknya limbah keras menuntut manusia untuk dapat menyingkirkannya secara cepat dan masal, hal ini dilakukan dengan proses pembakaran.

Baca juga: Jenis dan Karakteristik Limbah Keras

 

Pembakaran dapat berupa pembakaran terbuka, gasifikasi, pirolisis, dan insinerasi. Pembakaran terbuka sering terjadi secara individu dan gasifikasi serta pirolisis dilakukan oleh industry dengan biaya yang tinggi namun tanpa menyebabkan polusi.

Insinerasi adalah proses pembakaran limbah keras yang paling sering dilakukan. Dilansir dari Encyclopedia Britannica, insinerasi adalah proses pembakaran yang sangat efektif untuk mengurangi limbah keras, namun prosesnya menghasilkan gas rumah kaca yang berbahaya bagi lingkungan.

Daur Ulang

Daur ulang adalah proses menggunakan kembali limbah keras dengan cara menaikkan kualitasnya. Daur ulang dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut:

  • Pemilihan Limbah

Limbah keras dipilih berdasarkan kriteria, bahan mana yang terpakai dan bahan mana yang tidak akan dipakai. Pembuangan sampah terpisah antara sampah organic dan anorganik dapat mempermudah proses dalam pemilahan sampah.

  • Pencucian Limbah

Limbah yang berasal dari tempat pembuangan sampah biasanya telah terkontaminasi limbah cair yang kotor dan mengandung penyakit. Oleh karena itu limbah harus dicuci bersih dan juga dihilangkan kuman yang menempel dengan sabun maupun cairan disinfektan.

Baca juga: Jenis Limbah dan Pengolahan Air Limbah

  • Pengeringan

Setelah dicuci, limbah harus dikeringkan secara sempurna. Air yang tersisa dalam limbah dapat menyebabkan pertumbuhan bakteri dan kuman sehingga limbah harus dipastikan bersih sebelum di daur ulang.

  • Proses Daur Ulang

Proses daur ulang dapat berupa merubah limbah keras menjadi berbagai macam kerajinan. Seperti mengubah kaleng bekas menjadi tempat pensil, bungkus kopi menjadi tas dan karpet, atau bahkan botol plastik yang dilebur ulang dan dibuat menjadi tembok rumah.

  • Proses Estetika

Estetika sangat diperlukan agar limbah daur ulang terlihat lebih bagus dan indah. Proses ini bisa dilakukan dengan pengecatan atau pemberian aksesoris agar barang daur ulang lebih menarik dan unik.

  • Finishing

Proses finishing dilakukan untuk mengakhiri daur ulang limbah keras. Dimana barang daur ulang kembali dipastikan aman dengan cara digerinda atau diampelas. Proses daur ulang ini sangatah efisien karena sama sekali tidak memberikan dampak buruk bagi lingkungan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com