Puisi atau sajak yang berisi sindiran, ancaman, atau ejekan secara kasar. Sindiran tersebut disampaikan karena melihat ketidakadilan dan ketimpangan sosial di masyarakat.
Puisi atau sajak yang mengungkapkan serta mengekspresikan cinta, kasih, cinta kepada bangsa, dan sejenisnya.
Puisi atau sajak berbentuk cerita. Cerita tersebut tentang kehidupan manusia yang berkaitan dengan budaya universal. Maksudnya, cerita tersebut tidak terikat ruang dan waktu.
Baca juga: Komponen Penting dalam Puisi
2. Berdasarkan Jumlah Baris
Terdapat delapan jenis puisi baru yang dibedakan berdasarkan jumlah baris. Berikut penjelasan singkatnya:
- Distikon: sajak dua seuntai atau puisi yang setiap bait terdiri atas dua baris.
- Terzina: sajak tiga seuntai atau puisi yang setiap bait terdiri atas tiga baris.
- Kuatrin: disebut juga quatrain. Sajak empat seuntai atau puisi yang setiap bait terdiri atas empat baris.
- Kuint: disebut juga quinted. Sajak lima seuntai atau puisi yang setiap bait terdiri atas lima baris.
- Sektet: disebut juga sextet. Sajak enam seuntai atau puisi yang setiap bait terdiri atas enam baris.
- Septime: disebut juga septima. Sajak tujuh seuntai atau puisi yang setiap bait terdiri atas tujuh baris.
- Oktaf: disebut juga oktava atau stanza. Sajak delapan seuntai atau puisi yang setiap bait terdiri atas delapan baris.
- Soneta: berbeda dengan jenis lainnya, soneta terikat aturan. Sajaknya terdiri dari empat belas baris. Dua bait pertama berisi masing-masing empat baris, dan dua bait kedua masing-masing tiga baris.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.