KOMPAS.com - Seni rupa murni merupakan karya seni yang tercipta bebas dengan fungsi yang lebih mengutamakan keindahan dari pada fungsi.
Seni rupa murni di Indonesia memiliki perkembangan yang cukup lama dan panjang, karena secara data tidak ditemukan dengan pasti kapan pertama kali muncul.
Seni rupa murni di Indonesia banyak dijumpai melalui karya seni budaya yang ada di dalam adat masyarakatnya. Karya seni yang mengiringi kepentingan masyarakatnya pada acara tertentu.
Keberadaan seni rupa diawali pada masa prasejarah dan berkembang pesat hingga sekarang.
Zaman prasejarah di Indonesia terbagi atas zaman batu dan zaman logam. Pada waktu itu karya-karya seni umumnya sebagai media upacara dan bersifat simbolis
Dikutip dari buku Seni Rupa Indonesia Dalam perspektif Sejarah (2017) karya Purwo Prihatin, seni rupa pada zaman prasejarah diciptakan sangat terkait dengan kepercayaan atau keyakinan yang diyakini pada waktu itu.
Baca juga: Fungsi dan Bentuk Karya Seni Rupa Terapan Nusantara
Zaman batu merupakan zaman karya seni rupa yang banyak ditemkan terbuat dari batu. Pada zaman batu terdiri dari zaman batu tua (Paleolitik) yang karya seni rupanya berupa serpihan batu, alat-alat tulang.
Pada zaman batu tengah (Mesolitik) karya seninya berupa lukisan di gua, kapak pendek dan serpihan batu yang sudah halus.
Sedangkan zaman batu muda (Neolitik) karya seninya berupa tembikar, kapak persegi, atau kapak lonjong.
Kehidupan pada zaman tersebut membuat alat yang bisa digunakan untuk berburu dan menggali.
Batu yang dipecahkan, tulang binatang diasah dan yang lainnya menjadi bentuk seni rupa murni pada masa ini.
Manusia yang berkembang kebutuhannya, akhirnya membuat karya seni mereka ikut berkembang dengan membuat lukisan yang ditemukan pada dinding-dinding gua.
Lukisan dengan motif tangan, telapak kaki, gambar manusia sederhana, dan gambar binatang menjadi bukti adanya peradaban masa lampau.
Baca juga: Seni Rupa Terapan Nusantara: Pengertian dan Sejarahnya
Bentuk karya seni rupa prasejarah yang ditemukan di Indonesia antara lain: