KOMPAS.com - Perlawanan terhadap VOC tidak hanya dilaksanakan oleh rakyat, namun juga para petinggi kerajaan di Nusantara.
Raden Mas Said dan Pangeran Mangkubumi adalah keturunan dari raja Mataram yang melawan kesewenang-wenangan VOC di kawasan Mataram.
Kedua tokoh tersebut merupakan keturunan dari Amangkurat IV yang memerintah Mataram 1719-1726. Raden Mas Said adalah cucu dari Amangkurat IV dan Pangeran Mangkubumi merupakan putra keduanya.
Dalam Sejarah Indonesia Modern 1200-2004 (1981) karya M.C Ricklefs, perlawanan yang dilakukan oleh Raden Mas Said dan Pangeran Mangkubumi dilatarbelakangi oleh :
Baca juga: Perlawanan Banten terhadap VOC
Raden Mas Said adalah putra dari Arya Mangkunegara yang merupakan adik dari Pakubuwono II.
Pada umur remaja, Raden Mas Said resah karena karena sikap Pakubuwono II yang menempatkannya sebagai Gandhek Anom (Bangsawan Rendahan) di Mataram. Padahal seharusnya ia mendapat kedudukan sebagai Pangeran Sentana.
Raden Mas Said memutuskan keluar dari istana dan melakukan pemberontakan di berbagai daerah Mataram bersama para bangsawan yang merasa kecewa dengan pemerintahan Pakubuwono II seperti Sutawijaya dan Suradiwangsa.
Pemberontakan yang dilakukan oleh RM Said dan pasukannya sangat meresahkan Pakubuwono II, sehingga ia membuat sayembara untuk mengatasi pemberontakan tersebut.
Barangsiapa mampu meredam pemberontakan RM Said, ia akan diberi tanah seluas 3.000 hektar. Pangeran Mangkubumi menerima sayembara tersebut dan mampu memukul mundur RM Said dan pasukannya dari daerah Sokawati.
Baca juga: Perlawanan Gowa-Tallo (Makassar) terhadap VOC
Namun setelah mampu meredam perlawanan RM Said, Mangkubumi dikecewakan dengan pelanggaran janji Pakubuwono II yang telah dihasut oleh VOC sebelumnya.
Tulis komentar dengan menyertakan tagar #JernihBerkomentar dan #MelihatHarapan di kolom komentar artikel Kompas.com. Menangkan E-Voucher senilai Jutaan Rupiah dan 1 unit Smartphone.
Syarat & Ketentuan