Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jalan Cepat: Pengertian dan Sejarahnya

Kompas.com - 07/10/2020, 12:15 WIB
Vanya Karunia Mulia Putri ,
Ari Welianto

Tim Redaksi

Setelah dua tahun, Johann Gottfried berjalan kaki dari Jerman ke Rusia, Finlandia serta Swedia. Perjalanan ini dilakukan pada 1805-1807.

Pada 1864, sebuah klub untuk pecinta jalan kaki di Jerman didirikan, yakni Black Forest Wandervein.

Baca juga: Teknik Dasar Permainan Futsal

Semakin populer

Berjalan kaki meraih popularitas dan menjadi olahraga terfavorit di Eropa dan Amerika pada tahun 1860 hingga 1903.

Edward Payson Weston, dikenal sebagai bapak pedestrianisme modern karena aksinya. Saat itu ia bertaruh dengan Presiden Amerika Serikat kala itu, Presiden Lincoln.

Ia bertaruh jika Presiden Linclon akan kalah dalam pemilihan umum presiden pada 1860. Namun, Lincoln memenangkan pemilihan tersebut dan akhirnya Edward mengahdiri pelantikan Lincoln di Washington D.C., dengan berjalan kaki dari Boston.

Olimpiade pertama untuk olahraga jalan kaki diselenggarakan pertama kali pada 1906, dalam Olimpiade Athena. Saat itu kategori kompetisi jalan kaki adalah 1.500 meter, yang dicetuskan oleh George Bonhag.

Kompetisi kedua untuk jalan kaki diselenggarakan di Olimpiade London, pada 1908. Kategori perlombaannya adalah jalan kaki 3.500 meter, jalan kaki 10 mil, serta lintasan balap 20 km dan 50 km.

Baca juga: Apa Perbedaan Futsal dan Sepak Bola?

Pada 1912 jalan cepat 10 km diselenggarakan pada lintasan sebagai salah satu nomor olimpiade tahun 1976 tercantum nomor jalan cepat 20 km, yang sejak 1956 dipertandingkan
dalam olimpiade.

Tetapi pada olimpiade tahun 1980 di Mokswa, jalan cepat 50 km dicantumkan lagi dalam nomor perlombaan.

Dalam olimpiade modern perlombaan jalan cepat 20 km, dan 50 km telah lama menjadi nomor yang selalu diperlombakan.

Pada 1990-an, jalan kaki menjadi olahraga yang paling populer dan digemari oleh 65 juta masyarakat Amerika Serikat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com