Kemudian memasuki tahun masehi, pada tahun 625, ahli matematika dari Persia Al Khuwarizmi mengembangkan algoritma atau sistem berhitung.
Lalu di abad 15, tepatnya tahun 1492, Leonardo da Vinci merancang alat penambah dengan roda.
Dua abad setelahnya, yakni tahun 1613, istilah komputer pertama kali muncul dan digunakan untuk menggambarkan orang yang bekerja sebagai juru hitung.
Istilah komputer diambil dari bahasa Latin, comput? atau comput?re yang berarti peralatan untuk menjumlahkan atau menghitung.
Baca juga: Sempoa: Alat Hitung Paling Kuno
Di Jerman, mistar hitung ini dibuat lebih canggih dengan mesin mekanis oleh Wilhelm Schickard.
Ilmuwan Blaise Pascal pada 1642 juga menciptakan mesin yang bisa menjumlahkan, mengurangi, dan menambah angka.
Pada 1671, Gottfried Leibniz mengembangkan alat hitung yang dikenal dengan Leibniz Wheel, yang juga bisa mengalikan, membagi, dan mengakarkan bilangan.
Baru di abad 19, tepatnya tahun 1804, ada alat hitung dengan penyimpanan (memory) dan pemrograman.
Alat itu diciptakan oleh Frances Jacquard berupa mesin pintal yang diprogram oleh kartu-kartu berlubang.