Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

7 Puisi Sapardi Djoko Damono yang Paling Dikenal

Kompas.com - Diperbarui 14/12/2021, 06:42 WIB
Ari Welianto

Penulis

KOMPAS.com - Sapardi Djoko Damono, merupakan salah satu penyair romantis Indonesia.

Banyak puisi-puisinya romantisnya mampu menyentuh hati masyarakat.

Di usianya yang senja, ia masih tetap produktif melahirkan puisi-puisi.

Penyair legendaris Indonesia tersebut, meninggal dunia pada, Minggu (19/7/2020) di Rumah Sakit Eka Hospital BSD, Tangerang Selatan.

Berikut puisi-puisi terbaik Sapardi Djoko Damono:

Baca juga: 5 Buku Terbaik Sapardi Djoko Damono

  • Hujan Bulan Juni

Tak ada yang lebih tabah
Dari hujan bulan juni
Dirahasiakan rintik rindunya
Kepada pohon berbunga itu

Tak ada yang lebih bijak
Dari hujan di bulan Juni
Dihapuskan jejak-jejak kakinya
Yang ragu-ragu di jalan itu

Tak ada yang lebih arif
Dari hujan bulan juni
Dibiarkan yang tak terucapkan
Diserap akan pohon bunga itu

Puisi tersebut menceritakan mengenai bagaimana penantian seseorang terhadap orang yang dicintainya.

Baca juga: Sapardi Djoko Damono dalam Kenangan Mahasiswa dan Asisten Dosen, Guru yang Berwawasan Luas

Ia dengan sabar menunggunya tanpa lelah dan tetap tabah yang berujung sebuah balasan manis atas perjuangannya tersebut.

  • Yang Fana adalah Waktu

Yang fana adalah waktu. Kita abadi:

Memungut detik demi detik, merangkainya
seperti bunga sampai pada suatu hari

Kita lupa untuk apa

"Tapi,

Yang fana adalah waktu, bukan?"

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com