Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengapa Palestina Tidak Diakui Sebagai Negara?

Kompas.com - 17/07/2020, 14:40 WIB
Arum Sutrisni Putri

Penulis

KOMPAS.com -Mengapa Palestina tidak diakui sebagai negara? Pertanyaan ini muncul seiring banyak masyarakat dunia mempertanyakan kenapa Palestina tidak ada di Google Maps. 

Mengapa Palestina tidak diakui sebagai negara?

Tidak ada alasan valid kenapa Palestina tidak diakui sebagai negara. Melansir History, lebih dari 135 negara anggota PBB telah mengakui Palestina sebagai negara merdeka. Artinya, sekitar 82 persen populasi dunia secara resmi mengakui Palestina sebagai negara. Tetapi sekitar 50 negara di dunia tidak mengakui Palestina sebagai negara.

Mengutip A History of the Israeli-Palestinian Conflict (1994) karya Mark Tesser, negara yang mengakui Palestina sebagai negara antara lain Uni Soviet, China, India, Yugoslavia, Sri Lanka, Malta, dan Zambia. Indonesia termasuk salah satu negara yang mengakui negara Palestina.

Sedangkan negara yang tidak mengakui Palestina sebagai negara antara lain Israel, Amerika Serikat, Inggris, Jerman, Italia, Perancis, Spanyol, Kanada, Jepang, Korea Selatan, Australia, Selandia Baru dan lain-lain.

Negara yang paling tidak mau mengakui Palestina sebagai negara adalah Israel. Melansir Vox, konflik Palestina-Israel bermula dari Bangsa Yahudi ingin mendirikan negara Israel dan bangsa Palestina ingin mendirikan negara Palestina. Keduanya ingin mendirikan negara di wilayah yang sama sehingga muncul konflik.

Amerika Serikat dan kebanyakan negara-negara Barat tidak mengakui Palestina sebagai negara karena lebih mendukung Israel. Melansir Institute for Policy Studies, ada hubungan erat antara Amerika Serikat dan Israel. Hampir semua negara Barat bersama Amerika Serikat mendukung Israel untuk mendirikan negara.

Untuk lebih memahaminya, simak sejarah negara Palestina berikut ini:

Baca juga: Negara-negara yang Belum Diakui di Dunia

Sejarah singkat Palestina

Mengutip History, Palestina adalah wilayah daratan kecil sekitar 2.400 mil persegi. Palestina berperan penting dalam sejarah kuno dan modern Timur Tengah.

 

Hingga 1948, Palestina mencakup wilayah geografis yang terletak di antara Laut Mediterania dan Sungai Jordan. Secara teoritis, Palestina mencakup Tepi Barat (wilayah yang membagi Israel dan Yordania Modern) dan Jalur Gaza (tanah yang berbatasan dengan Israel dan Mesir modern). Tetapi ada yang menganggap daratan ini sebagai Israel masa kini.

Palestina menjadi tempat terjadinya konflik politik terus menerus karena banyak upaya keras dari beberapa pihak untuk menguasai tanah Palestina karena dianggap sakral atau tanah suci. Orang-orang Arab yang menyebut tanah ini sebagai tanah air disebut bangsa Palestina. 

Para ahli meyakini, nama Palestina berasal dari kata Philistia, merujuk pada orang Filistin yang menduduki wilayah itu di abad 12 SM. Sepanjang sejarah, Palestina dikuasai banyak kelompok, yaitu Assyria, Babylonia, Persia, Yunani, Romawi, Arab, Fatimiyah, Turki Seljuk, Tentara Salib, Mesir, Mameluk dan Islamis.

Selama 1517-1917, Kekaisaran Ottoman memerintah sebagain besar wilayah itu. Ketika Perang Dunia I berakhir pada 1918, Inggris mengambil kendali atas Palestina. Liga Bangsa-bangsa mengeluarkan mandat, berupa dokumen yang memberi Inggris tanggung jawab membangun tanah air bangsa Yahudi di Palestina yang mulai berlaku pada 1923.

Pada 1947, PBB mengajukan rencana membagi dua Palestina, yaitu wilayah independen Yahudi dan wilayah independen Arab dengan Yerusalem sebagai wilayah internasional. Yahudi menerima rencana itu tetapi kebanyakan orang Palestina dan Arab menolak. Mereka mulai membentuk pasukan sukarela di seluruh Palestina.

Pada Mei 1948, kurang dari setahun setelah Partition of Palestine (Pemisahan Palestina) dikemukakan, Inggris menarik diri dari Palestina dan Israel menjadi negara merdeka. Sekitar 700.000-900.000 warga Palestina melarikan diri atau terpaksa meninggalkan rumah.

Pecah perang antara orang-orang Yahudi dan Arab di wilayah itu. Perang Arab-Israel 1948 melibatkan Israel dan lima negara Arab, yaitu Yordania, Irak, Suriah, Mesir dan Lebanon. Konflik ini menandai dimulainya tahun-tahun penuh kekerasan antara Arab dan Israel.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com