KOMPAS.com - Peristiwa Revolusi Perancis merupakan periode pergolakan politik di Perancis dan menjadi akhir pemerintahan Raja Louis XVI. Di balik peristiwa Revolusi Perancis, muncul sosok Marie Antoinette yang merupakan permasuiri Raja Louis XVI.
Marie Antoinette ternyata memiliki banyak peran untuk mengendalikan kekuasaan suaminya tersebut. Bahkan Marie Antoinette dikenal sebagai Madame Déficit, mengapa?
Dilansir dari Biography, selama revolusi Marie Antoinette dikenal sebagai Madame atau Nyonya Déficitkarena krisis keuangan yang terjadi di Perancis disebabkan oleh gaya hidupnya yang boros. Pengeluaran yang mewah dan penentangannya terhadap reformasi sosial menjadi pemicu utamanya.
Marie Antoinette memilikinama asli Marie Antonia Josepha Joana. Dirinya merupakan ratu terakhir Perancis yang membantu memprovokasi kerusuhan kemudian menyebabkan Revolusi Perancis untuk menggulingkan monarki pada Agustus 1792.
Baca juga: Penyebab Terjadinya Revolusi Perancis
Dia menjadi simbol monarki dan terkenal dengan kutipan "Let them eat cake" meskipun tidak ada bukti yang menyatakan dia benar-benar mengatakan hal tersebut.
Sebagai permaisuri Louis XVI, Marie Antoinette dipenggal diusia 37 tahun.
Marie Antoinette lahir pada 2 November 1755 di Vienna, Austria. Marie Antoinette merupakan anak ke-15 dan ke-2 dari Marie Theresa, permasisuri Austria dan Kaisar Romawi Suci Francis I. Marie Antoinette hidup pada masa kanak-kanak yang relatif bebas.
Pendidikannya adalah tipikal dari seorang gadis aristokrat abad ke-18 dan berfokus pada prinsip agama dan moral, sementara saudara-saudaranya belajar lebih banyak materi pelajaran akademik.
Dengan berakhirnya Perang Tujuh Tahun pada tahun 1763, pelestarian aliansi yang rapuh antara Austria dan Perancis menjadi prioritas bagi Ratu Marie Theresa.
Baca juga: Biografi Marconi, Penemu Radio yang Selamatkan Penumpang Titanic
Dirinya memperkuat aliansi melalui koneksi matrimonial. Hal ini menjadi praktik umum di antara keluarga kerajaan Eropa pada saat itu.
Pada 1765, Louis, dauphin de France (juga dikenal sebagai Louis Ferdinand), putra raja Perancis Louis XV, meninggal. Kematiannya meninggalkan cucu raja berusia 11 tahun, Louis-Auguste, pewaris takhta Prancis.
Dalam beberapa bulan, Marie Antoinette dan Louis-Auguste, calon Raja Louis XVI, berjanji untuk menikah satu sama lain.
Pada 1768, raja Prancis, Louis XV, mengirim seorang tutor ke Austria untuk mengajar calon istri cucunya tersebut.
Saat itu, Marie Antoinette adalah anak yang baru berusia 14 tahun, cantik, dengan mata biru abu-abu dan rambut abu-abu. Pada Mei 1770, ia berangkat ke Perancis untuk menikah, dikawal oleh 57 gerbong dan 376 kuda. Marie Antoinette dan Louis-Auguste menikah pada 16 Mei 1770.
Baca juga: Biografi dan Pemikiran Auguste Comte, Bapak Sosiologi
Namun, di awal pernikahannya Marie Antoinette belum bisa menyesuaikan dirinya dengan kehidupan kerjaan Perancis. Bahkan bisa dibilang sebenarnya dia belum siap menikah.