Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Zaman Prasejarah Berdasarkan Arkeologi

Kompas.com - 02/07/2020, 14:40 WIB
Serafica Gischa

Penulis

KOMPAS.com - Informasi mengenai sejarah berasal dari sumber-sumber sejarah yang terdiri atas sumber lisan yang merupakan keterangan langsung maupun sumber tertulis.

SUmber tertulis merupakan keterangan yang diperoleh melalui peninggalan-peninggalan tertulis yang mencatat peristiwa yang terjadi di masa lampau. Misalnya, prasasti, dokumen, naskah, kaligrafi, laporan, surat kabar, dan lainnya.

Berdasarkan buku Arkeologi Budaya Indonesia (2002) karya Yakob Sumarjo, informasi mengenai sejarah juga bisa didapat dari benda kebudayaan peninggalan-peninggalan zaman prasejarah.

Misalnya alat dari batu, senjata, candi, bangunan gedung, patung, dan masih banyak lainnya. Bahkan selain itu, sumber lain yang dapat memberikan infomrasi kehidupan zaman prasejarah antara lain fosil dan artefak.

Zaman prasejarah berdasarkan arkeologi terbagi menjadi dua zaman, yaitu:

Zaman batu

Berdasarkan hasil temuan alat-alat yang digunakan dan cara pengerjaannya, pada zaman batu terbagi menjadi empat, sebagai berikut:

Baca juga: Zaman Masa Praaksara di Indonesia

Palaeolithikum (batu tua)

Pada zaman ini kehidupan manusia sangat tergantung pada alam dan berpindah-pindah tempat (nomaden). Makanan didapat dari sumber makanan yang ada di sekitar tempat tinggal.

Tempat tinggal manusia pada masa tersebut kebanyakan dekat dengan sumber air, banyak pohon dan berelief.

Alat yang digunakan pun masih sederhana atau terbilang seadanya, yaitu dari batu atau tulang hewan hasil buruan.

Mesolithikum (batu madya)

Pada zaman ini, manusia masih berpindah-pindah, namun sudah mencari tempat di gua-gua. Makanan didapat dengan cara berburu hewan-hewan liar dan buah-buahan dari pohon di hutan.

Saat itu masih menggunakan alat terbatas yang terbuat dari batu dan tulang, namun bentuknya sudah lebih b aik dibanding zaman sebelumnya. Sumber daya alam masih memenuhi kebutuhan hidup manusia.

Ilustrasialat di zaman neolithikumshutterstock.com Ilustrasialat di zaman neolithikum
Neolithikum (batu muda)

Zaman ini, manusia mulai mengenal bercocok tanam dengan cara berladang dan mereka tinggal menetap di sekitar ladang yang mereka buat.

Setelah berkali-kali panen dan kesuburan ladang berkurang, mereka akan berpindah dan membuka ladang baru di tanah yang masih subur.

Baca juga: Manusia Masa Praaksara di Indonesia

Selain bercocok tanam, manusia juga mulai memelihara hewan ternak dan hidup dalam kelompok besar serta mengenal kepemimpinan.

Alat-alat yang digunakan masih terbuat dari batu yang diasah hingga halus dan berbentuk lebih baik.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com