Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengapa Zaman Paleozoikum Belum Terdapat Manusia Purba?

Kompas.com - 12/06/2020, 15:30 WIB
Ari Welianto

Penulis

KOMPAS.com - Zaman Paleozoikum merupakan awal dari tiga zaman geologis dan belum terdapat manusia purba.

Diperkirakan zaman Paleozoikum berlangsung dari 600 juta sampai 230 juta tahun yang lalu.

Di mana ditandai oleh munculnya hewan laut yang sederhana, reptilia yang sederhana, dan insekta.

Mengapa pada zaman Paleozoikum belum terdapat manusia purba?

Karena pada zaman Paleozoikum bumi masih belum stabil dan terus berubah-ubah. 

Pada masa tersebut iklim masih berubah-ubah. Curah hujan masih sangat tinggi, bahkan terus membanjiri permukaan bumi. 

Namun tanda-tanda  kehidupan makhluk hidup pada zaman Paleozoikum sudah mulai tampak. Di mana dengan ada makhluk hidup bersel satu. 

Tidak hanya itu pada zaman tersebut sudah ada makhluk hidup lainnya sejenis ikan, amfibi, reptil. 

Sehingga zaman Paleozoikum sering disebut sebagai zaman pertama.

Dilansir Encyclopaedia Britannica (2015), zamam Paleozoikum interval waktu geologis utama yang dimulai 541 juta tahun yang lalu dengan ledakan kambrium.

Diversifikasi (penganekaragaman) hewan laut yang luar biasa. Kemudian berpindah ke darat dengan berbagai organisme. 

Bahkan terdapat tanaman primitif berukuran besar yang menutupi benua. 

Zaman Paleozoikum merupakan di mana perubahan geologi, iklim, dan evolusi sangat dramatis. Paleozoikum mengambil namanya dari kata Yunani untuk kehidupan kuno.

Zaman Paleozoikum berakhir sekitar 252 juta tahun lalu dengan kepunahan akhir permian yang merupakan kepunahan terbesar di bumi. Dampak dari perisatiwa itu butuh waktu lama untuk pulih sekitar 30 juta tahun. 

Berikut video mengenai zaman Paleozoikum From the Cambrian Explosion to the Great Dying.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com