KOMPAS.com - Perjuangan dan semangat Ki Hajar Dewantoro terdahap dunia pendidikan memang tidak bisa dilepaskan dari adanya pendidikan di Indonesia.
Ternyata ada dua tokoh pendidikan yang juga memberikan andil bagi pendidikan di Indonesia.
Dilansir dari Historia.id, Willem Iskander memiliki nama asli Sati Nasution yang lahir di Panyabungan tahun 1840. Willem Iskander menekankan bahwa pendidikan sangat penting bagi kaum bumiputera.
Baginya, perempuan dan laki-laki memiliki hak uanh sama untuk mendapatkan pendidikan yang setara.
Di antara Ki Hajar Dewantara dan Mohammad Syafei, Willem Iskander merupakan yang pertama berhasil mendirikan sekokah untuk bumiputera.
Pada tahun 1862, dirinya mendirikan Kweekschool voor Inlandsch Onderwijzers (Sekolah Guru Bumiputera) atau disebut Kweekschool Tanobato di Kota Paynyabingan, Sumatera Utara.
Baca juga: Biografi Ki Hajar Dewantara: Bapak Pendidikan Bangsa
Terdapat Kweekschool Surakarta (1851) dan Kweekschool Fort de Kock di Bukittinggi (1856). Namun, dua sekolah tersebut hanya menerima kelas bangsawan sehingga disebut sekolah raja.
Sekolah yang didirikan Willem terbuka untuk umum dengan bahasa Mandailing untuk pengantarnya.
Kemudian, Willem mendapatkan beasiswa ke Belanda. Kepergiannya ini membuat Kweekschool Tanobato ditutup dan diganti dengan Kweekschool Padangsidempuan pada 1879.
Saat di Belanda, Willem mengajukan beasiswa kepada pemerintah Belanda untuk guru Kweekschool lain.
Willem Iskander meninggal dalam usia 36 tahun, karena merasa kalut dan stress pada masalah pribadinya.
Melalui Kweekschool Tanobato, dirinya membuka kesempatan bagi kaum bumiputera untuk memperoleh pendidikan.
Mohammad Syafei lahir di Ketapang, Kalimantan Barat pada 1893.
Muhammad Syafei merupakan tokoh masyarakat di Sumatera Barat merskipun berdarah Jawa. Dirinya diangkat anak oleh Ibrahim Marah Soetan, seorang pendidik pada awal abad ke-20 .
Baca juga: Logo Tut Wuri Handayani, Makna dan Sejarahnya
Syafei dikirim ayahnya, Marah Soetan untuk menimba ilmu di sekolah keguruan di Belanda.
Tujuannya supaya Syafei bisa membuka sekolah untuk bumiputera. Akhirnya, Syafei mampu mewujudkan dan mendirikan Indonesische Nederland School (INS) di Desa Kayutanam, Pandangpariaman, Sumatera Barat pada 1926.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.