Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Teks Proklamasi Kemerdekaan Indonesia

Kompas.com - 16/04/2020, 20:30 WIB
Arum Sutrisni Putri

Penulis

Sumber Kemdikbud

Hingga kini, naskah teks proklamasi masih tersimpan di Arsip Nasional Republik Indonesia. Agar tidak rusak, naskah dimasukkan ke dalam kantong olastik kedap udara.

Permukaan kertas bagian belakang diberi tisu Jepang agar tidak rusak karena kondisi kertas yang sudah getas dan berlubang. Ada sekitar 15 lubang yang berada di bagian tengah kertas teks akibat serangga. Bekas lipatan di naskah proklamasi juga terlihat jelas.

Pemerintah menetapkan Naskah Proklamasi Kemerdekaan Bangsa Indonesia Tulisan Tangan Soekarno sebagai Benda Cagar Budaya Peringkat Nasional melalui Surat Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 255/M/2013 tertanggal 27 Desember 2013.

Baca juga: Peristiwa Menjelang Proklamasi

Teks proklamasi ketikan

Setelah konsep teks proklamasi disetujui, Soekarno memerintahkan Sayuti Melik untuk mengetik naskah. Tetapi tidak ada mesin ketik di kediaman Laksamana Maeda.

Maka, Pembantu Laksamana Maeda Satsuki Mishima segera pergi ke kantor perwakilan militer Jerman untuk meminjam mesin ketik. Setelah tersedia mesin ketik, Sayuti Melik mulai mengetik naskah proklamasi dengan didampingi BM Diah.

Sayuti Melik tidak hanya mengetik teks, tetapi juga melakukan beberapa perubahan dalam konsep proklamasi yang dibuat dengan tulisan tangan Soekarno.

Terdapat lima perubahan yang dilakukan dari teks proklamasi tulisan tangan di naskah ketikan, antara lain:

  • Kata hal2 pada paragraf kedua diganti menjadi hal-hal.
  • Kata saksama pada paragraf kedua baris kedua diubah menjadi seksama.
  • Kata tempoh pada paragraf kedua baris kedua diubah menjadi tempo.
  • Penulisan tanggal dan bulan Djakarta 17-8-'05 menjadi Djakarta, hari 17 boelan 8 tahoen '05.
  • Kalimat wakil2 bangsa Indonesia menjadi Atas nama bangsa Indonesia.

Baca juga: Pertempuran Surabaya, Pertempuran Indonesia Pertama setelah Proklamasi

Naskah ketik proklamasi kemerdekaan Indonesia tersebut kemudian dibacakan Soekarno pada 17 Agustus 1945 jam 10.00 di Jalan Pegangsaan Timur Nomor 56.

Teks proklamasi disimpan di Istana Negara dalam kondisi cukup baik. Meski ada empat garis bekas lipatan yang membuat kertas terbagi menjadi delapan bekas lipatan. Akibat salah satu lipatan, huruf S dan I pada tulisan PROKLAMASI menjadi tidak terbaca.

Agar kondisi tidak rusak, naskah disimpan di dalam kotak yang terbuat dari mika transparan. Bagian atas dilindungi dengan lembar salinan teks yang ditulis pada karton berlapis plastik. Tujuannya untuk melindungi teks dari sinar ultra violet yang dapat merusak warna.

Naskah teks proklamasi ketik tersebut ditetapkan menjadi Benda Cagar Budaya Peringkat Nasional melalui Surat Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 246/M/2013 tertanggal 27 Desember 2013.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Apa Itu Kalimat dan Bagaimana Contohnya?

Apa Itu Kalimat dan Bagaimana Contohnya?

Skola
Lembaga Legislatif: Pengertian dan Fungsinya

Lembaga Legislatif: Pengertian dan Fungsinya

Skola
Siapa Itu Parikesit?

Siapa Itu Parikesit?

Skola
Karakter Tokoh Wayang Kumbakarna

Karakter Tokoh Wayang Kumbakarna

Skola
Mengenal Tokoh Rahwana

Mengenal Tokoh Rahwana

Skola
Tokoh Anoman dalam Pewayangan Ramayana

Tokoh Anoman dalam Pewayangan Ramayana

Skola
Mengenal Ukara Lamba Basa Jawa

Mengenal Ukara Lamba Basa Jawa

Skola
Bedane Geguritan Gagrak Lawas lan Gagrak Anyar

Bedane Geguritan Gagrak Lawas lan Gagrak Anyar

Skola
Prinsip dan Macam-macam Tembang Jawa Tengahan

Prinsip dan Macam-macam Tembang Jawa Tengahan

Skola
Pengertian, Ciri-ciri, dan Contoh Tembang Jawa Gedhe

Pengertian, Ciri-ciri, dan Contoh Tembang Jawa Gedhe

Skola
Gaman lan Aji-Ajine Wayang

Gaman lan Aji-Ajine Wayang

Skola
Ratu, Negara, lan Patihe dalam Pewayangan

Ratu, Negara, lan Patihe dalam Pewayangan

Skola
Peran Siswa dalam Mendukung Implementasi Wawasan Kebangsaan

Peran Siswa dalam Mendukung Implementasi Wawasan Kebangsaan

Skola
Hubungan Antargatra

Hubungan Antargatra

Skola
Peran dan Ancaman dalam Membangun Integrasi Nasional

Peran dan Ancaman dalam Membangun Integrasi Nasional

Skola
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com