KOMPAS.com - Epidemiologi berasal dari bahasa Yunani, yaitu epi atau upon yang berarti pada atau tentang. Demos atau people berarti penduduk dan logia atau knowledge berarti ilmu.
Sehingga epidemiologi dapat diartikan sebagai ilmu yang mempelajari kejadian atau kasus yang terjadi pada penduduk.
Wabah Covid-19 menjadi salah satu konsentrasi kesehatan seluruh dunia. Terlebih World Health Organization (WHO) menetapkan Covid-19 sebagai pendemi. Hal ini masuk dalam konsep epidemiologi.
Dalam buku Foundations of Epidemiology (1994) karya David E Lilienfeld, definisi epidemiologi adalah ilmu yang mempelajari tentang sifat, penyebab, pengendalian, dan faktor yang memengaruhi frekuensi dan distribusi penyakit, kecacatan dan kematian dalam poppulasi manusia.
Epidemiologi juga meliputi pemberian ciri pada distribusi status kesehatan, penyakit, atau masalah kesehatan masyarakat lainnya berdasarkan usia, jenis kelamin, ras, geografi, agama, pendidikan, pekerjaan, perilaku, dan sebagainya.
Karaktersitik ini dilakukan untuk menjelaskan distribusi suatu penyakit atau masalah yang terkait dengan kesehatan jika dihubungkan dengan faktor penyebab.
Baca juga: Apa itu Penyakit Menular?
Epidemiologi berguna untuk mengkaji dan menjelaskan dampak dari tindakan pengendalian kesehatan masyarakat, program pencegahan, intervensi klinis, dan pelayanan kesehatan terhadap penyakit.
Terdapat tiga tujuan umum studi epidemiologi, yaitu:
Etiologi adalaj studi tentang penyebab penyakit. Dengan epidemiologi bisa menjelaskan etiologi satu penyakit atau sekelompok penyakit.
Bagaimana kondisi, gangguan, efek, ketidakmampuan, atau kematian melalui analisis terhadap data medis dan epidemiologi dengan menggunakan manajemen informasi yang berasal dari setiap bidang.
Apakah data epidemiologi yang ada, konsisten dengan hipotesis yang diajukan dan dengan ilmu pengetahuan, ilmu perilaku, dan ilmu biomedis yang terbaru.
Untuk memberikan dasar bagi pengembangan langkah pengendalian dan prosedur pencegahan bagi kelompok yang beresiko.
Selain itu sebagai langkah kesehatan masyarakat untuk mengevaluasi keberhasilan langkah, kegiatan, dan program intervensi.
Baca juga: Bagaimana Cara Penyakit Menular?
Dalam sejarahnya, epidemiologi dikembangkan dengan menggunakan epidemik penyakit menular sebagai suatu model studi.
Epidemiologi digunakan untuk menentukan kebutuhan akan program pengendalian penyakit. Selain itu untuk mengembangkan program pencegahan dan kegiatan perencanaan kesehatan.
Epidemiologi juga digunakan untuk menetapkan pola penyakit, yaitu:
Endemi adalah berlangsungnya suatu penyakit pada tingkatan yang sama.
Bisa dikatakan juga arti endemi, keberadaan suatu penyakit yang terus-menerus di dalam populasi atau wilayah tertentu.
Prevalensi suatu penyakit yang biasa berlangsung di satu wilayah atau kelompok tertentu.
Hiperendemi adalah menunjukkan keberadaan penyakit menular dengan tingkat insidensi yang tinggi dan melebihi angka prevalensi normal dalam populasi.
Selain itu penyakit yang menyebar merata pada semua usia dan kelompok.
Istilah holoendemi, menggambarkan suatu penyakit dalam populasi sangat banyak dan umumnya didapat di awal kehidupan sebagian anak-anak.
Prevalensi penyakit menurun sejalan dengan pertambahan usia, sehingga penyakit lebih sedikit muncul pada orang dewasa dibandingkan anak-anak.
Epidemi adalah wabah atau munculnya penyakit tertentu yang berasal dari satu sumber tunggal dalam satu kelompok, populasi masyarakat atau wilayah yang melebihi tingkat kebiasaan yang diperkirakan.
Epidemi terjadi jika kasus baru melebihi prevalensi suatu penyakit. Kejaidan Luar Biasa (KLB) akut biasanya juga disebut sebagai epidemi.
Pandemi adalah epidemi yang menyebar luas melintasi negara, benua atau populasi yang besar, kemungkinan ke seluruh dunia.
Baca juga: Virus: Sejarah, Ciri-ciri dan Penyebarannya
Bidang kesehatan mayarakat membuktikan bahwa epidemiologi sangat membantu dalam melindungi kesehatan populasi maupun kelompok masyarakat.
Berikut manfaat epidemiologi: