KOMPAS.com - Penyakit demam berdarah dengue (DBD) memengaruhi sebagian besar negara-negara di Asia dan Amerika Latin.
Bahkan penyakit DBD menjadi penyebab utama rawat inap dan kematian bagi anak-anak dan orang dewasa.
Penyakit DBD tidak ditularkan langsung dari orang ke orang. Penderita menjadi infektif bagi nyamuk pada saat viremia, yaitu beberapa saat menjelang timbulnya demam hingga saat masa demam berakhir.
Biasanya masa viremia atau timbulnya demam hingga berakhir berlangsung selama 3-5 hari.
Dilansir dalam buku Demam Berdarah (2007) karya dr Genis Ginanjar, sebagai model epidemiologi penyebaran penyakit infeksi, penularan penyakit DBD dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu:
Baca juga: Cara Penularan Demam Berdarah dan Faktanya
Meskipun penyakit DBD dapat menyerang segala usia, beberapa penelitian menunjukkan bahwa anak-anak lebih rentan tertular.
Salah satunya karena faktor imunitas (kekebalan) yang relatif lebih rendah dibandingkan orang dewasa.
Di daerah endemi, mayoritas kasus DBD terjadi pada anak-anak dengan usia kurang dari 15 tahun.
Di Indonesia, penderita DBD terbanyak adalah usia 5-11 tahun. Secara keseluruhan, tidak terdapat perbedaan jenis kelamin penderita.
Virus dengue merupakan anggota famili flaviviridae. Keempat tipe virus dengue menunjukkan banyak persamaan karakteristik dengan flavivirus yang lain.
Hal ini memungkinkan terjadi reaksi silang pada pemeriksaan serologis antara virus dengeu dan virus lain dari famili flaviviridae.
Baca juga: Nyamuk Aedes Aegypti, Penyebab DBD
Virus dengue memiliki kode genetik RNA rantai tunggal, yang dikelilingi oleh selubung inti (nukleokapsid) ikosahedral dan terbungkus oleh selaput lipid (lemak).
Virus dengue bersifat labil terhadap panas. Sifat ini harus diperhatikan ketika akan dilakukan isolasi ataupun mengultur virus.
Terdapat empat tipe virus penyebab DBD, yaitu DEN-1, DEN-2, DEN-3, dan DEN-4. Masing-masing virus ini dibedakan melalui isolasi virus di laboratorium.
Infeksi oleh satu tipe virus dengue akan memberikan imunitas yang menetap terhadap infeksi virus yang sama pada mas yang akan datang.