Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Biografi Sulianti Saroso, Sosok di Balik RS Pusat Infeksi

Kompas.com - 05/03/2020, 14:30 WIB
Serafica Gischa

Penulis

Tak segan dirinya menumpang pesawat terbang milik industrialis Patnaik yang saat itu menjadi blockade runner, untuk menembus blokade yang dipasang Belanda.

Baca juga: Sejarah Penetapan UUD 1945

Sekembalinya dari India ke Bukittinggi, kemudian ke Yogyakarta, ketertarikan Sulianti untuk berpolitik muncul.

Mentor dalam pendidikan politik adalah Soebadio Sastrosatomo, anggota Badan Pakerka KNIP, kemudian Ketua Fraksi Partai Sosialis Indonesia (PSI) dalam parlemen hasil Pemilu 1955.

sosok Sulianti Saroso saat peretmuan di Bangladeshrspi-suliantisaroso.com sosok Sulianti Saroso saat peretmuan di Bangladesh
Usai kemerdekaan

Setelah kemerdekaan Indonesia, Sulianti memfokuskan diri pada dunia kedokteran.

Dirinya bekerja di Kementerian Kesehatan berturut-turut dari 1951-1961.Dengan menjabat sebagai:

  1. Kepala Bagian Kesejahteraan Ibu dan Anak
  2. Kepala Bagian Hubungan Luar Negeri
  3. Wakil Kepala Bagian Pendidikan
  4. Kepala Bagian Kesehatan Masyarakat Desa dan Pendidikan Kesehata Rakyat
  5. Kepala Planning Board

Pada 1967, Sulianti diangkat menjadi Direktur Jenderal Pencegahan, Pemberantasan dan Pembasmian Penyakit Menular (P4M) merangkap Ketua Lembaga Riset Kesehatan Nasional.

Tahun 1975, Sulianti berhenti sebagai Dirjen P4M dan menjadi Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan.

Setelah pensiun pada 31 Desember 1978 menjadi staf ahli Menteri Kesehatan.

Penggagas Keluarga Berencana (KB)

Kecerdasan dan kecakapannya membuat Sulianti mendapatkan beasiswa UNICEF untuk memperdalam pengetahuan di bidang Kesehatan Masyarakat dan Kesejahteraan Ibu dan Anak (KIA) di Inggris, Skandinavia, Amerika Serikat dan Malaysia.

Baca juga: Biografi Dokter Sutomo: Pendiri Budi Utomo dan Kisah Cinta Beda Agama

Dirinya mendapat izin Administrasi Kesehatan Rakyat dari Universitas London.

Sekembalinya dari luar negeri, Sul membawa banyak gagasan mengenai kesehatan ibu dan anak. Terutama untuk pengendalian angka kelahiran melalui pendidikan seks dan gerakan Keluarga Berencana (KB).

Dalam buku People, Population, and Policy in Indonesia (2004) karya H Hull, Sulianti meminta pemerintah untuk membuat keputusan yang mendukung penggunaan kontrasepsi demi kesehatan masyarakat.

Namun hal tersebt membuat geram beberapa tokoh, termasuk Muhammad Hatta yang saat itu sebagai Wakil Presiden.

Meski gagasan ekonominya maju, diskusi mengenai hal tersebut dianggap kurang tepat dan kurang wajar jika digunakan dalam komunikasi massa.

Bung Hatta meminta Sul tidak lagi mendiskusikan hal tersebut. Bahkan dirinya juga mendapat peringatan dari Menteri Kesehatan yang mendapat teguran dar Presiden Sukarno.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Garam Dapur Termasuk Senyawa Organik atau Anorganik?

Garam Dapur Termasuk Senyawa Organik atau Anorganik?

Skola
Fungsi Batang pada Tumbuhan

Fungsi Batang pada Tumbuhan

Skola
Apa Fungsi Air Ketuban pada Kehamilan?

Apa Fungsi Air Ketuban pada Kehamilan?

Skola
Pengertian, Sifat, dan Contoh dari Bilangan Berpangkat

Pengertian, Sifat, dan Contoh dari Bilangan Berpangkat

Skola
Apa Nama Benda Langit yang Berkelip Pada Malam Hari?

Apa Nama Benda Langit yang Berkelip Pada Malam Hari?

Skola
Mengenal 20 Sumber Makanan Protein Nabati

Mengenal 20 Sumber Makanan Protein Nabati

Skola
5 Kekurangan Model Komunikasi Dance

5 Kekurangan Model Komunikasi Dance

Skola
Apa Tujuan Manusia Melestarikan Tumbuhan?

Apa Tujuan Manusia Melestarikan Tumbuhan?

Skola
Apa Itu Kalimat dan Bagaimana Contohnya?

Apa Itu Kalimat dan Bagaimana Contohnya?

Skola
Lembaga Legislatif: Pengertian dan Fungsinya

Lembaga Legislatif: Pengertian dan Fungsinya

Skola
Siapa Itu Parikesit?

Siapa Itu Parikesit?

Skola
Karakter Tokoh Wayang Kumbakarna

Karakter Tokoh Wayang Kumbakarna

Skola
Mengenal Tokoh Rahwana

Mengenal Tokoh Rahwana

Skola
Tokoh Anoman dalam Pewayangan Ramayana

Tokoh Anoman dalam Pewayangan Ramayana

Skola
Mengenal Ukara Lamba Basa Jawa

Mengenal Ukara Lamba Basa Jawa

Skola
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com