Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ciri-ciri Tumbuhan Lumut pada Kingdom Plantae

Kompas.com - 05/03/2020, 09:00 WIB
Serafica Gischa

Penulis

Sumber Kemdikbud

 

KOMPAS.com - Tumbuhan lumut masuk dalah salah satu kategori dari Plantae.

Plantae adalah kingdom Plantae merupakan organisme multiseluler atau terdiri atas banyak sel. Selain itu, kingdom Plantae merupakan organisme eukariot.

Dilansir dalam situs resmi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, tumbuhan lumut memiliki nama lain bryophta. Dari kata bryon artinya lumut dan phyta artinya tumbuhan.

Tumbuhan lumut di dunia terdiri dari 25 ribu jenis. Tumbuhan lumut memiliki susunan tubuh yang komplek dibandingkan dengan Thallophyta (alga atau ganggang).

Ciri-ciri lumut

Lumut memiliki beberapa ciri umum, di antaranya:

  1. Memiliki sel banyak dan bentuk tubuh yang pipih, melekat pada substrat dengan ketinggian 1-2 sentimeterhingga 20 sentimeter.
  2. Dinding selnya terbentuk dari selulosa dan tidak memiliki jaringan yang diperkuat oleh lignin seperti jaringan penguat pada tumbuhan tingkat tinggi.
  3. Memiliki rhizoid dan daun, tetapi belum memiliki akar, batang, dan daun yang sejati.
  4. Tumbuhan lumut tidak memiliki pembuluh angkut sehingga proses pengangkutan di dalam tubuh menggunakan sel parenkim.
  5. Habitatnya di tempat lembab dan basah, kecuali Sphagnum yang dapat hidup di dalam air.
  6. Penyebaaran lumut bersifat kosmopolit (di mana saja, mulai daerah tropis hingg kutub).

Rhizoid pada lumut berfungsi untuk melekatkan pada substrat dan menyerap zat-zat makanan dan air.

Baca juga: Kingdom Plantae: Pengertian, Ciri-ciri, dan Klasifikasi

Ilustrasi pertumbuhan lumutbritannica.com Ilustrasi pertumbuhan lumut

Reproduksi tumbuhan lumut

Tumbuhan lumut bereproduksi dengan menghasilkan spora.

Lumut dapat juga bereproduksi secara vegetatif dengan menghasilkan kuncup eram, umbi, tunas, dan bagian tubuh yang dipotong.

Reproduksi generatif pada tumbuhan lumut dengan menghasikan anteridium (penghasil sprematogium) dan arkegonium (penghasil ovum).

Sperma bergerak ke ovum secara kemotaksis karena pengaruh gula dan protein yang dihasilkan arkegonium.

Daur hiduo lumut mengalami pergantian keturunan antara keturunan vegetatif dengan keturunan generatif

Lumut dalam siklus hidupnya mengalami pergiliran keturunan atau metagenesis.

Baca juga: Manfaat Proses Fotosintesis bagi Makhluk Hidup lain

Pergiliran keturunan berlangsung antara fase haploid (gametofit) dan fase diploid (sporofit). Fase gametofit lumut lebih dominan dibanding fase sporofit lumut.

Bentuk gametofit lumut berupa protonema, sedangkan bentuk sporofitnya berupa sporonogium.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com