Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Peran Indonesia di PBB

Kompas.com - 04/03/2020, 17:00 WIB
Nibras Nada Nailufar

Penulis

KOMPAS.com - Indonesia menjadi anggota Perserikatan Bangsa Bangsa ke-60 pada 28 September 1950.

Sejak pertama bergabung hingga kini, Indonesia berkontribusi banyak bagi PBB beserta program-programnya.

Sebagai anggota PBB, Indonesia terdaftar dalam beberapa lembaga di bawah naungan PBB. Misalnya, ECOSOC (Dewan Ekonomi dan Sosial), ILO (Organisasi Buruh Internasional), maupun FAO (Organisasi Pangan dan Pertanian).

Salah satu prestasi Indonesia di PBB adalah saat Menteri Luar Negeri Adam Malik menjabat sebagai ketua sidang Majelis Umum PBB untuk masa sidang tahun 1974.

Apa saja peran Indonesia dalam PBB?

Baca juga: Pencapaian dan Tugas Indonesia sebagai Anggota Tidak Tetap Dewan Keamanan PBB

Menjadi anggota tidak tetap Dewan Keamanan

DK PBB adalah organisasi PBB yang tanggung jawab utama adalah pemeliharaan dan keamanan internasional. Organisasi DK sudah ada pada 1945 dan markas besar ada di New York Amerika Serikat.

Sebanyak enam negara merupakan anggota tidak tetap. Pada 1965 lewat Amandemen Piagam PBB, anggota tidak tetap bertambah menjadi 10 anggota dari enam anggota.

Anggota tidak tetap dipilih sesuai letak geografis dengan lima anggota dari Afrika atau Asia. Satu anggota dari Eropa Timur, dua anggota dari Amerika Latin, dan dua anggota dari Eropa Barat atau daerah lain.

Anggota tidak tepak dipilih oleh Majelis Umum PBB untuk masa jabatan dua tahun. Presiden dipegang oleh setiap anggota yang dipilih secara bergilir.

Setiap anggota memiliki satu suara, namun hanya lima anggota tetap memiliki hak veto. Hak veto adalah suara yang memungkina lima anggota tetap untuk mencegah adopsi resolusi Dewan Keamanan PBB yang subtansi.

Dilansir dari situs resmi Kementerian Luar Negeri, Indonesia pertama menjadi anggota tidak tetap pada masa pemerintahan Presiden Soeharto, yakni 1974-1975, dan 1995-1996.

Baca juga: Sejarah Berdirinya PBB

Selanjutnya pada pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudoyono pada 2007-2000. Kemudian di era Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada 2018-2020 bersma Jerman, Afrika Selatan, Belgia, dan Republik Dominka.

Pada proses pemilihan periode 2018-2020 melalui pemungutan suara, Indonesia memperoleh 158 suara dari total 192 suara anggota yang memiliki hak pilih.

Selama menjadi anggota tidak tetap, Indonesia memainkan peranan sebagai suara penengah dan menjembatani serta membentuk konsensus di antara para anggota DK PBB dan luas di negara anggota PBB.

Pangdam Jaya Mayjen Wiranto di Bandara Soekarno-Hatta, Cengkareng, Rabu (31/5) menyalami salah seorang perwira batalyon kesehatan Kontingen Garuda XIV yang baru selesai di Bosnia Herzegovina selama enam bulan.ANTARA Pangdam Jaya Mayjen Wiranto di Bandara Soekarno-Hatta, Cengkareng, Rabu (31/5) menyalami salah seorang perwira batalyon kesehatan Kontingen Garuda XIV yang baru selesai di Bosnia Herzegovina selama enam bulan.
Isu yang dibawa Indonesia di antaranya memastikan perdamaian, keamanan, dan stabilitas untuk pemenuhan agenda 20130 termasuk di Afrika.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com