Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kedatangan Inggris di Indonesia

Kompas.com - 11/02/2020, 09:00 WIB
Nibras Nada Nailufar

Penulis

KOMPAS.com - Inggris sempat menguasai Indonesia menggantikan Belanda.

Inggris berkuasa di abad ke-18. Namun sebelum itu, pedagang Inggris sebenarnya sudah ada di Indonesia.

Munculnya EIC

Dikutip dari Sejarah Indonesia Modern (2016) karangan MC Ricklefs, perhatian Bangsa Inggris kepada Indonesia sudah dimulai ketika penjelajah F Drake singgah di Ternate pada 1579.

Kemudian datang ekspedisi lain yang dikirim pada abad ke-16 melalui kongsi dagang East Indian Company (EIC). Pemerintah Inggris memberikan hak istimewa kepada EIC.

Pada abad ke-18, para pedagang Inggris banyak melakukan perdagangan di Indonesia, seperti Ambon, Banda, Kalimantan, Makassar, dan Jakarta.

Baca juga: Kedatangan Belanda di Indonesia

Bahkan sejak Belanda dijajah Perancis, Inggris selalu mengancam kedudukan Belanda di Indonesia.

Belanda di bawah tekanan

Di Eropa, pada Desember 1794 hingga Januari 1795, Perancis di bawah Napoleon Bonaparte menyerbu Belanda.

Setelah berhasil menduduki Belanda, Napoleon Bonaparte mengangkat adiknya, Louis Napoleon sebagai penguasa di Belanda pada tahun 1806.

Louis Napoleon membubarkan VOC yang bangkrut.

Operasional VOC di Nusantara diambil alih oleh pemerintah Hindia Belanda.

Willem V dari Belanda berhasil lolos dari serangan Perancis dan melarikan diri ke Inggris pada 1795.

Baca juga: Reaksi Bangsa Indonesia Terhadap Kedatangan Belanda

Ia tinggal di Kew dan memerintah dari sana. Lewat surat-surat Kew terungkap, para pejabat jajahan Belanda diperintah untuk menyerahkan wilayah mereka ke orang-orang Inggris sipaya tidak jatuh ke tangan Perancis.

Maka sejak 1795, Inggris pun berusaha merebut Nusantara dari Perancis.

Nusantara kala itu berada di bawah Gubernur Jenderal Herman Willem Daendels (1808-1811).

Masa kepemimpinan Daendels digantikan Jan Willem Janssens.

Namun Janssens tak bertahan lama karena terus diserang Inggris.

Dengan jatuhnya pangkalan utama Perancis di Mauritius pada akhir 1810, posisi Inggris semakin kuat untuk merebut Indonesia.

Hingga pada 4 Agustus 1811, 60 kapal Inggris muncul di pelabuhan Batavia, pusat kekuatan Belanda.

Batavia dan daerah di sekitarnya jatuh ke tangan Inggris pada 26 Agustus 1811.

Inggris di bawah pimpinan Thomas Stamford Raffles berhasil merebut seluruh kekuasaan Belanda di Indonesia yang ditandai dengan Perjanjian Tuntang.

Perjanjian Tuntang dilakukan pada 18 September 1811 yang berisi sebagai berikut:

  • Pemerintah Belanda menyerahkan Indonesia kepada Inggris di Kalkuta, India
  • Semua tentara Belanda menjadi tawanan perang Inggris.
  • Orang Belanda dipekerjakan dalam pemerintahan Inggris.
  • Hutang Belanda tidak menjadi tanggungan Inggris.
  • Raffles yang berhasil merebut seluruh kekuasaan Belanda, memberikan kesempatan rakyat Indonesia untuk melakukan perdagangan bebas. Meski keberadaan Inggris tetap menindas rakyat Indonesia.

Baca juga: Biografi Tokoh Dunia: Sir Stamford Raffles, Penulis Sejarah Jawa

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com