KOMPAS.com - Fungsi konsumsi dan fungsi tabungan sama-sama berkaitan. Bila dikaitkan dengan pendapatan, konsumsi adalah bagian pendapatan yang dibelanjakan untuk kebutuhan konsumsi.
Sedangkan tabungan dalam pendapatan adalah bagian pendapatan yang disimpan atau tidak dibelanjakan. Sehingga besar pendapatan sama dengan besar konsumsi ditambah besar tabungan.
Dalam buku Teori Ekonomi dan Penerapannya di Asia (1981) karya Dr Mubyarto, setiap pertambahan pendapatan akan menyebabkan pertambahan konsumsi dan pertambahan tabungan. Perhitungan tersebut dapat ditulis dengan rumus:
Keterangan:
Y = pendapatan
C = konsumsi
S = tabungan
Hubungan antara besarnya konsumsi dan pendapatan disebut sebagai fungsi konsumi. Fungsi konsumsi adalah fungsi yang menunjukan hubungan besarnya konsumsi dengan pendapatan.
Sedangkan hubungan antara besarnya tabungan dan pendapatan disebut sebagai fungsi tabungan. Fungsi tabungan menunjukkan hubungan besarnyan tabungan dengan pendapatan.
Baca juga: BPS Mutakhirkan Data Pola Konsumsi
Tinggi rendahnya pendapatan menjadi faktor penting yang memengaruhi besar kecilnya konsumsi dan tabungan.
Terdapat beberapa faktor yang memengaruhi fungsi konsumsi dan fungsi tabungan, di antaranya:
Keadaan perekonomian dalam keadaan baik, stabil, dan tidak banyak pengangguran akan membuat masyarajat cenderung aktif melakukan konsumsi dan kurang aktif menabung.
Jika keadaan perekonomian buruk, tidak stabil, dan banyak pengangguran, masyarakat akan berhati-hati dalam melakukan konsumsi serta memilih menabung.
Jika suku bunga tinggi, masyarakat memilih menabung dan tidak berbelanja. Hal ini karena masyarakat akan mendapatkan bungan yang besar.
Jika suku bunga rendah, masyarakat akan lebih aktif berbelanja dibandingkan menabung. Karena bunga yang mereka dapatkan dari tabungan akan sedikit.
Baca juga: Lewati Jakarta, Bekasi Jadi Kota dengan Biaya Konsumsi Tertinggi di Indonesia
Suatu rumah tangga yang memiliki harta cukup atau berlebih dari hasil kerja, biasanya kurang aktif dalam menabung dan lebih memilih melakukan konsumsi.
Namun, bilansuaru rumah tangga belum memiliki kekayaan yang cukup cenderung akan menabung dan mengurangi konsumsi.
Setiap masyarakat memiliki cara dan budaya yang berbeda dalam menggunakan pendapatannya. Terdapat satu kelompok masyarakat yang lebih suka berkonsumsi, ada yang lebih suka menabung untuk masa depan.
Untuk masyarakat yang distribusi pendapatannya tidak merata, jumlah tabungan umumnya lebih banyak.
Hal ini karena distribusi pendapatan tidak merata mengakibatlan masyarakat memperoleh pendapatan yang tinggi.
Sedangkan yang memperoleh pendapatan yang rendah cenderung hanya memanfaatkan untuk berkonsumsi.
Untuk masyarakat yang berpemdapatan tinggi cenderung suka menabung sehingga jumlah tabungannya banyak.
Baca juga: Ditopang Industri, Konsumsi Listrik di Babel Tumbuh 9,43 Persen
Selain itu, untuk masyarakat yang distribusi pendapatannya merata, tabungan akan sedikit dibandingkan konsumsi.
Pemerintah yang memberikan dana pensiun yang tinggi, membuat para pensiunan cenderung senang berkonsumsi.
Sedangkan, dana pensiun rendah membuat pensiunan lebih aktif menabung.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.