Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pencemaran Udara: Pengertian dan Jenis

Kompas.com - 17/01/2020, 07:00 WIB
Arum Sutrisni Putri

Penulis

KOMPAS.com - Pencemaran udara terutama disebabkan karena pelepasan berbagai bahan kimia ke atmosfer. Polusi udara dapat terjadi akibat buatan manusia dan secara alami.

Polutan berupa bahan kimia atau senyawa di udara yang tidak terjadi secara alami dapat menurunkan kualitas udara dan berbahaya bagi makhluk hidup di atmosfer.

Sebenarnya apa pengertian pencemaran udara? Apa penyebab dan bagaimana dampaknya?

Pengertian pencemaran udara

Menurut Encyclopaedia Britannica, pencemaran udara adalah pelepasan berbagai gas, benda padat yang terbelah halus atau aerosol cair ke atmosfir yang tersebar dengan laju melebihi kapasitas alami lingkungan untuk membuang, melarutkan atau menyerapnya.

Baca juga: Janji PLN, Elektrifikasi Kendaraan Tidak Bikin Polusi Tambahan

Dilansir dari National Geographic, polusi udara adalah campuran partikel dan gas yang dapat mencapai konsentrasi berbahaya baik di luar maupun di dalam ruangan. Polutan penyebab polusi udara antara lain asap, jelaga, metana, karbon dioksida, jamur, serbuk sari dan lainnya.

Dikutip dari Natural Resources Defence Council (NRDC), polusi udara mengacu pada pelepasan polutan ke udara yang merusak kesehatan manusia dan planet bumi secara keseluruhan.

National Institute of Environmental Health Sciences menjabarkan definisi polusi udara adalah campuran zat alami dan buatan manusia di udara. Biasanya dipisahkan menjadi dua kategori yaitu polusi udara luar dan polusi udara dalam ruangan.

Proses polusi udara

Dilansir dari situs resmi NASA, polusi udara disebabkan oleh partikel padat dan cair dan gas-gas tertentu yang tersuspensi di udara. Partikel padat dan cair yang tersuspensi di udara disebut aerosol.

Partikel-partikel tersebut dapat berasal dari banyak sumber. Banyak aerosol memasuki atmosfer ketika aktivitas pembakaran bahan bakar fosil seperti minyak bumi, batu bara dan kayu.

Baca juga: Polusi Udara Merusak Mata, Benarkah?

Sebagian partikel dan gas aerosol berasal langsung dari sumber-sumber tersebut. Tetapi ada juga yang terbentuk melalui reaksi kimia di udara.

Aerosol juga dapat berasal dari tempat lain seperti abu gunung api yang meletus, debu, serbuk sari dari tanaman, knalpot kendaraan, pabrik hingga kebakaran hutan.

Aerosol dapat memengaruhi cara cahaya mengenai bumi. Beberapa aerosol memantulkan sinar matahari sementara yang lain menyerap sinar matahari, tergantung warna partikelnya.

Jenis pencemaran udara

National Institute of Environmental Health Sciences mengkategorikan pencemaran udara menjadi dua jenis yaitu:

  1. Polusi udara luar ruangan
  2. Polusi udara dalam ruangan

Baca juga: Jangan Remehkan Pengaruh Polusi pada Kesehatan Mental

Berikut ini penjelasan masing-masing jenis polusi udara:

  • Polusi udara luar ruangan

Pencemaran udara luar ruangan adalah paparan pencemaran yang terjadi di luar lingkungan buatan. Contohnya:

  1. Partikel halus yang dihasilkan pembakaran bahan bakar fosil seperti batu bara dan minyak bumi untuk memproduksi energi.
  2. Gas berbahaya seperti sulfur dioksida, nitrogen oksida, karbon monoksida, uap kimia dan lainnya.
  3. Ozon di permukaan tanah, bentuk oksigen reaktif dan komponen utama kabut asap kota.
  4. Asap tembakau.
  • Polusi udara dalam ruangan

Pencemaran udara dalam ruangan adalah paparan partikel karbon dioksida dan polutan lainnya yang dibawa oleh udara dalam ruangan atau debu. Polusi udara luar bisa masuk ke dalam ruangan dengan membuka jendela, pintu, ventilasi dan lainnya.

Contoh polusi udara dalam ruangan:

  1. Gas seperti karbon monoksida, radon dan lainnya.
  2. Bahan bangunan seperti asbes, formaldehid, timbal dan lainnya.
  3. Alergen dalam ruangan dan luar ruangan seperti kecoa dan tikus dan lainnya.
  4. Jamur dan serbuk sari.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com