KOMPAS.com - Masyarakat desa dikenal erat dan dekat hubungan sesamanya.
Meskipun kini banyak desa yang tak lagi seperti itu, hubungan masyarakat desa masih bisa terasa, apalagi jika dibanding dengan kota.
Surjono Sukamto dalam bukunya Sosiologi: Suatu Pengantar (1982) mengemukakan ciri-ciri masyarakat desa yang membedakan dari masyarakat kota. Berikut ciri-cirinya:
Masyarakat desa punya hubungan kekerabatan yang erat. Ini dikarenakan penduduknya biasanya berasal dari keturunan sama.
Baca juga: Desa: Arti, Unsur, dan Cirinya
Antara satu warga dengan warga yang lainnya biasanya masih punya hubungan keluarga dan saudara.
Penduduk desa biasa mengandalkan hidup dari agrikultur. Ada yang menggarap sawah, kebun, ternak, hingga melaut.
Kini, banyak warga desa yang hanya bekerja sebagai buruh tani sebab sawahnya dimiliki oleh orang yang tidak tinggal di desa.
Ada juga warga desa yang bekerja di sektor informal seperti tukang kayu, buruh bangunan, tukang genteng, dan sebagainya.
Baca juga: Klasifikasi dan Bentuk Desa
Bertani dan pekerjaan lainnya masih dilakukan dengan tradisional. Ini menyebabkan banyak desa yang hanya mampu memenuhi kebutuhannya sendiri atau sering disebut subsistance farming.
Senior atau tetua desa memegang peranan penting dalam masyarakat. Mereka selalu dimintai saran dan pendapat terkait masalah di desa, khususnya masalah pelik.
Generasi yang lebih tua ini juga masih memegang adat dan tradisi dengan kuat. Mereka menurunkannya ke generasi yang lebih muda agar bisa dilestarikan.
Baca juga: Manfaat Desa dan Masalah di Desa
Selain itu, masyarakat desa juga dicirikan dengan hubungan pola komunitas gemeinschaft.
Gemeinschaft dalam bahasa Inggris disebut communal society atau masyarakat komunal. Dalam bahasa Indonesia disebut paguyuban.
Paguyuban adalah bentuk kehidupan bersama, anggotanya diikat oleh hubungan batin yang murni, bersifat alami dan kekal. Dasar hubungan adalah rasa cinta dan rasa persatuan yang telah dikodratkan.
Biasanya paguyuban lahir dari dalam diri individu ditandai dengan rasa solidaritas dan identitas yang sama. Keinginan untuk berhubungan didasarkan atas kesamaan dalam keinginan dan tindakan.