Artinya, peraturan yang telah menjadi pengetahuan umum dalam kenyataan kehidupan sehari-hari cenderung banyak dilanggar.
Norma penghindaran adalah pola perbuatan yang dilakukan orang untuk memenuhi keinginan mereka, tanpa harus menentang nilai tata kelakuan secara terbuka.
Norma-norma penghindaran merupakan bentuk penyimpangan perilaku yang bersifat setengah lembaga.
Baca juga: Kata Sosiolog, Diabetes juga Penyakit Sosial, Kok Bisa?
Ada beberapa bentuk penyimpangan sosial yang terjadi , yaitu:
1. Berdasarkan intensitasnya
Penyimpangan berdasarkan intensitasnya dibedakan menjadi dua, sebagai berikut:
Sebuah jenis penyimpangan yang bersifat sementara dan tidak dilakukan secara berulang-ulang.
Ciri-cirinya, bersifat sementara, gaya hidup pelaku tidak didominasi perilaku menyimpang, dan masyarakat masih bisa menerima atau mentolerir.
Misalnya, siswa yang terlambat masuk sekolah karena halangan transportasi. Alasan ini tidak bisa diprediksi dan bukan niat untuk terlambat. Alasan tersebut bisa diterima.
Sebuah penyimpangan yang dilakukan secara terus menerus atau berulang kali dan secara khas memperlihatkan perilaku menyimpang.
Ciri-cirinya, gaya hidupnya didominasi perilaku menyimpang dan masyarakat tidak bisa menerima atau mentolerir perilaku tersebut.
Baca juga: Calon Petugas PPK Ngawi Harus Memiliki Akun Media Sosial
Misalnya, kebiasaan minum-minuman keras dan membuat gaduh masyarakat. Dengan alasan apa pun tidak akan diterima oleh masyarakat.
2. Berdasarkan jumlah pelakunya
Penyimpangan dikategorikan menjadi dua, yaitu:
Terjadi jika seseorang secara perorangan melakukan penyimpangan dari suatu begian kebudayaan yang telah mapan. Secara terang-terangan individu tersebut menolak norma yang telah diterapkan.
Merupakan aktivitas yang bertentangan dengan norma dan dilakukan secara kolektif. Penyimpangan kelompok dilakukan atas dasar kerja sama antarindividu yang tergabung dalam kelompok.
Baca juga: Car Free Month di Bromo untuk Hormati Bulan Suci Masyarakat Tengger
3. Berdasarkan sifatnya
Penyimpangan berdasarkan sifatnya dibedakan menjadi dua, yaitu:
Penyimpangan sosial yang memiliki dampak positif terhadap sistem sosial karena dianggap ideal dalam masyarakat.
Penyimpangan sosial yang berwujud dari tindakan ke arah nilai-nilai sosial yang dianggap rendah dan tercela karena tidak sesuai dengan norma yang berlaku.
Diambil dari jurnal Penyimpangan Sosial (2000) karya Fitri Dwi Lestari, terdapat beberapa jenis penyimpangan sosial yang terjadi ditengah masyarakat, di antaranya:
Penyimpangan seksual adalah perilaku seksual yang tidak seharusnya dilakukan. Misalnya, perzinahan, suka sesama jenis, kumpul kebo, pemerkosaan.